Bisnis.com, SURABAYA - Satgas Covid-19 Jawa Timur mengklaim sejauh ini telah melaksanakan pola penanganan Covid-19 sudah sesuai dengan standar WHO sehingga mampu menekan laju kematian yang kini rerata sudah berada di bawah angka 10 kasus/hari.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Jatim, Makhyan Jibril, mengatakan pola penanganan terhadap Covid-19 di Jatim telah sesuai standar WHO dengan sejumlah indikator seperti jumlah tracing, ketersediaan tempat tidur rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR), positivity rate, dan cakupan vaksinasi.
“Seluruh indikator tersebut telah dipantau dan dikontrol sesuai dengan ketentuan WHO, termasuk penindakan yang cepat akan mengurangi risiko kematian,” ujarnya, Selasa (2/11/2021).
Dia menjelaskan kemampuan testing yang dilakukan Jatim secara harian sudah cukup tinggi yakni mencapai 11.900 orang per hari. Menurutnya, banyaknya orang yang menjalankan testing akan mampu mengungkap kasus Covid-19 lebih cepat sehingga dapat segera tertangani.
“Begitu juga dengan cakupan vaksinasi di Jatim terus dikejar untuk meminimalkan dampak dari serangan virus,” imbuhnya.
Adapun cakupan vaksinasi di Jatim hingga 2 November 2021 untuk dosis pertama telah mencapai 19.892.889 dosis atau tercapai 62,50 persen dari target vaksinasi Jatim sebanyak 31.826.206 dosis. Sedangkan realiasi vaksinasi dosis kedua telah mencapai 11.732.576 dosis atau tercapai 36,86 persen dari target.
Baca Juga
Cakupan vaksinasi paling tinggi ada di Kota Mojokerto, Kota Kediri, Surabaya, Kota Blitar, dan Kota Madiun. Sementara daerah dengan cakupan vaksinasi rendah yakni Pamekasan, Sampang, Sumenep, Bangkalan, dan Trenggalek.
Data Satgas Covid-19 Jatim per 2 November 2021 juga mencatat total kasus Covid-19 di Jatim secara kumulatif telah mencapai 398.380 kasus atau bertambah 74 kasus baru.
Dari total kumulatif, sebanyak 368.305 orang telah sembuh atau bertambah 69 orang, dan sebanyak 29.626 orang telah meninggal dunia atau bertambah 3 orang meninggal yang berasal dari Kabupaten Blitar, Lamongan dan Ngawi. Saat ini masih ada 449 orang sedang dalam perawatan.
Jibril menambahkan pandemi Covid-19 saat ini masih belum berakhir sehingga masyarakat tetap diminta untuk waspada dan taat protokol kesejhatan. Sementara, pemerintah akan terus melakukan perbaikan layanan, termasuk memantau penambahan kasus positif dengan mengambil sampel untuk memastikan varian virus yang ada di Jatim.
“Ini untuk mengantisipasi munculnya varian virus baru, agar bisa ditangani lebih awal dan lebih cepat,” imbuhnya.
#ingatpesanibu #sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua #ingatpesanibu