Bisnis.com, SURABAYA - Satgas Covid-19 Jawa Timur menyebut tren kasus kematian akibat Covid-19 di Jatim terus menurun bahkan pada 24 Oktober 2021 mencatatkan angka kematian terendah sepanjang tahun ini yakni hanya 2 kasus di Banyuwangi dan Ponorogo.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Jatim, dr. Makhyan Jibril mengatakan sebelum dilakukan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, rerata pasien meninggal akibat Covid-19 mencapai di atas angka 30 orang per hari.
“Tetapi sekarang berbeda, jumlah pasien meninggal karena Covid-19 semakin turun di bawah 20 kasus per hari. Diharapkan angka kematian terus turun hingga pada posisi nol kasus,” ujarnya, Senin (24/10/2021).
Dia mengatakan untuk mencapai target nol kasus kematian tersebut masih banyak yang harus dilakukan pemerintah dan masyarakat yakni menyelesaikan program vaksinasi hingga 100 persen, serta melakukan tracing dan testing secara optimal.
“Tracing dan testing ini tujuannya untuk mengungkap kasus di bawah permukaan, agar bisa segera dilakukan tindakan yang tepat dan cepat sehingga pasien punya peluang untuk sembuh,” katanya.
Saat ini, lanjut Jibril, tim medis juga terus melakukan pemantauan terhadap varian baru yang menyerang warga Jatim, dengan cara mengambil sampel pasien dengan CT di bawah 25.
“Kami mengantisipasi munculnya varian baru agar tidak menyebar ke masyarakat,” imbuhnya.
Adapun data Satgas Covid-19 Jatim per 24 Oktober 2021 mencatat, total kasus positif Covid-19 secara kumulatif telah mencapai 397.829 kasus atu bertambah 54 kasus baru. Dari jumlah kumulatif itu sebanyak 367.678 orang telah sembuh atau bertambah 71 orang sembuh, dan sebanyak 29.583 orang telah meninggal dunia atau bertambah 2 orang. Saat ini masih ada sebanyak 568 orang masih dalam perawatan.
Sementara jumlah tracing yang dilakukan Pemprov Jatim hingga kini sudah mencapai 2.264.790 menggunakan rapid tes atau setara 1 dari 18 penduduk dilakukan rapid tes. Sedangkan tes swab dan PCR dilakukan kepada 3.014.975 orang atau 1 dari 14 orang dilakukan swab dan PCR.