Bisnis.com, MALANG — Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) optimistis program BBM Satu Harga dapat terealisasi 100 persen pada 2024, meski di lapangan masih terkendala sulitnya perizinan dan akses jangkauan ke wilayah terpencil.
Komite BPH Migas, Yapit Sapta Putra, mengatakan optimisme itu didasarkan pada pencapaian lembaga penyalur. Dari 584 target lembaga penyalur BBM Satu Harga, saat ini sudah mencapai 280 lembaga penyalur. Mereka yang nantinya bertugas untuk menyalurkan berbagai macam jenis BBM ke seluruh daerah di Indonesia.
"Memang di lapangan kami mengalami banyak kesulitan. Mulai dari banyak medan yang cukup berat, hingga kesulitan akses listrik karena pengisian BBM membutuhkan listrik," katanya pada Sosialisasi Kinerja dan Penyuluhan Regulasi BPH Migas Tahun Anggaran 2021 di Kota Malang, Selasa (2/11/2021).
Kendala lain, soal perizinan sehingga menyulitkan badan usaha untuk mengajukan izin dalam penyaluran BBM ini yang masuk dalam daerah 3T.
Solusinya, kata dia, Pertamina melakukan kerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), selanjutnya Kemendagri dapat melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah terkait untuk membantu perizinan.
Dalam penyaluran BBM ini, kata ia, perlu dukungan perizinan seperti UPL. Pertamina di lapangan sering menghadapi proses perizinan yang pelik saat mengajukan izin.
Baca Juga
Menurut dia, dari kalkulasi biaya, maka biaya logistik untuk penyaluran BBM ini di Papua menjadi yang termahal. Untuk penyaluran melalui jalur darat biayanya mencapai Rp17.000/liter, jalur laut dan sungai Rp4.000/liter dan jalur udara Rp14.000/liter.
BPH Migas menilai, ide untuk pemerataan BBM satu harga ini merupakan ide brilian dari Presiden Jokowi. Kehadirannya juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan produktivitas masyarakat di daerah 3T.
Anggota Komisi VII DPR RI, Ali Ahmad, mendukung penuh BBM satu harga di Indonesia karena sesuai dengan sila kelima, yakni Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
"BBM satu harga kan targetnya 2024 harus tuntas. Kalau melihat catatan BPH Migas, target dari lembaga penyalur kurang sedikit. Kami yakin bisa tuntas," ucapnya.
Terkait dengan kendala yang saat ini terjadi saat proses penyaluran, kata dia, telah dicarikan solusinya a.l mencari investor yang dapat menyalurkan BBM ke seluruh pelosok negeri.
"Kendalanya kan keamanan, perizinan dan investor. Kalau keamanan dan perizinan saya yakin sudah selesai. Tinggal mencari banyak investornya saja," ujarnya.(K24)