Bisnis.com, SURABAYA — Permintaan pasar terhadap produk olahan hasil hortikultura Jawa Timur mulai meningkat seiring dengan mulai bergeraknya aktivitas ekonomi setelah level pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM menjadi level 1.
Ketua Asosiasi Pengolahan Hasil Hortikultura (Asperhorti) Jatim, M. Maulud, mengatakan untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin membaik ini, para pelaku usaha makanan olahan hortikultura pun mulai meningkatkan volume produksi.
“Kondisi saat ini semakin membaik, karena sebagian besar di Jatim sudah tidak lagi PPKM sehingga kami berusaha menambah pasar, juga volume produksi serta meningkatkan diversifikasi produk serta kemasan untuk oleh-oleh,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (25/10/2021).
Dia mengatakan produk olahan hasil tanaman hortikultura yang cukup banyak diminati saat ini di antaranya seperti keripik buah, dan aneka keripik singkong, kentang ataupun talas.
“Namun begitu, produk diversifikasi lain yang juga terus dikembangkan adalah keripik sayuran seperti terong, kacang panjang, serta berbagai macam jenang dan sari buah-buahan,” ujarnya.
Dia menambahkan untuk bahan baku produk olahan hortikultura saat ini bahkan sangat melimpah. Sehingga memang perlu dilakukan pengolahan yang optimal agar memiliki Nilai tambah.
Baca Juga
Maulud berharap kondisi membaiknya pasar seiring dengan meningkatnya industri pariwisata ini akan terus terjadi dan kondisi Covid-19 semakin melandai dan tidak meningkat lagi.
“Selama PPKM lalu, tren permintaan produk olahan hortikultura ini sempat turum 40 - 50 persen. Kami berharap pasar semakin meningkat, baik untuk penjualan secara langsung di pusat oleh-oleh kawasan wisata, maupun penjualan secara online,” imbuhnya.