Bisnis.com, PASURUAN — Permintan elpiji 3 kg di Pasuruan naik 10 persen bersamaan dengan meredanya Covid-19 di daerah tersebut.
Koordinator Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas Wilayah Pasuruan, Dwi Hardono, mengatakan permintaan elpiji 3 kilogram di daerah tersebut terus meningkat setelah Pasuruan masuk kategori PPKM Level 2.
“Peningkatan permintaan mencapai 10 persen setiap harinya,” katanya, Kamis (30/9/2021).
Meningkatnya permintaan elpiji 3 kilogram, kata dia, sebenarnya sudah terasa sejak awal September lalu. Namun, puncak permintaan terjadi sejak pekan ketiga hingga Kamis (30/9/2021). Oleh karena itu, untuk bisa memenuhi kebutuhan para warga supaya tercukupi, maka Hiswana Migas meminta tambahan kuota fakultatif ke Pertamina.
"Karena memang permintaan dari konsumen meningkat, maka kami pun juga langsung berkoordinasi dengan Pemkot dan Pemkab serta Pertamina untuk ada tambahan kuota fakultatif ke Pertamina," ujarnya.
Pertamina memenuhi tambahan kuota fakultatif, setiap agen elpiji di Pasuruan mendapatkan tambahan 100 persen dari alokasi harian.
Baca Juga
Seperti usaha yang dikelolanya, mendapatkan alokasi 3.000 tabung per hari. Ribuan tabung elpiji tersebut langsung disalurkan melalui 40 pangkalan elpiji di Kota Pasuruan dan sekitar 65 pangkalan elpiji di Kabupaten Pasuruan.
"Setiap pangkalan bisa mengambil antara 100-150 tabung. Kami batasi jumlahnya supaya merata di semua pangkalan yang berada di naungan agen saya," katanya.
Hardono menjelaskan pula, meningkatnya permintaan elpiji 3 kilogram karena banyaknya rumah makan, restoran, warung yang menggunakan elpiji untuk kebutuhan memasak.
Selain itu, berbagai event dan hajatan yang kembali boleh digelar, menjadikan makanan dan minuman sebagai suguhan utama yang dimasak dengan menggunakan gas.
"Semua masakan dimasak dengan gas elpiji. Banyak hajatan, event dan kegiatan masyarakat yang pasti ada makanan dan minuman yang dihadirkan. Inilah kebutuhan yang harus terus terpenuhi," ujarnya.
Meski permintaan meningkat, namun harga penjualan elpiji 3 kilogram tidak ikut naik. Harga jualnya tetap, sebesar Rp16.000/tabung.
"Pemerintah tetap mensubsidi, sehingga harga jual di pangkalan atau agen juga sama, yakni Rp16.000/tabung," ucapnya.(K24)