Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perhutani Jatim Optimalkan Produksi Selain Tanaman Kayu

Perhutani bakal fokus pengembangan tanaman tebu dan porang mandiri.
Ilustrasi panen tebu.
Ilustrasi panen tebu.

Bisnis.com, SURABAYA - Perum Perhutani Jawa Timur berkomitmen untuk terus mengoptimalkan produktivitas lahan hutan guna meningkatkan pendapatan perusahaan selain dari hasil hutan kayu, salah satunya melalui program agroforestry.

Kepala Divisi Regional Jatim, Karuniawan Purwanto Sanjaya mengatakan program agroforestry yang cukup potensial untuk terus dikembangkan yakni agroforestry tanaman tebu dan porang mandiri.

“Dulu memang masih dilarang lahan hutan ditanami tebu, tetapi sekarang pemerintah sudah membuka keran untuk mendukung ketahanan pangan khususnya dalam rangka mencukupi kebutuhan gula nasional,” ujarnya, Kamis (30/9/2021).

Dia mengatakan program agroforestry ini juga merupakan bentuk sinergi semua jajaran dalam meningkatkan keekonomian lahan dengan menanam tebu maupun porang. Untuk saat ini di Jatim terdapat lahan hutan yang sudah ditanami tebu yakni di wilayah Perhutani KPH Jombang dan KPH Ngawi.

“Sedangkan untuk porang yang dimanfaatkan kini di lahan hutan PKH Nganjuk dan KPH Ngawi,” imbuhnya.

Direktur Utama Perhutani, Wahyu Kuncoro mengatakan pihaknya saat ini juga tengah mengidentifikasi potensi yang dimiliki setiap KPH yang ada untuk dikembangkan dengan tanaman yang dapat dipanen dalam jangka pendek.

“Jadi ke depan pendapatan perusahaan tidak hanya ditopang oleh hasil tanaman kayu yang masa panennya butuh puluhan tahun, tetapi akan dikembangkan untuk tanaman yang bisa dipanen dalam jangka pendek,” imbuhnya.

Terpisah, Direktur PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI R. Tulus Panduwidjaja mengatakan perseroan sejak beberapa tahun lalu sudah mengembangkan program agroforestry untuk meningkatkan produksi bahan baku tebu (BBT).

“Sejak 2017 kita sudah kerja sama pengelolaan lahan dengan Perhutani dengan luasan total 1,834 hektar untuk lahan tebu,” katanya.

Dia mengatakan dari jumlah tersebut yang bisa tertanami hingga saat ini baru mencapai 800-an hektare yang disebabkan oleh terkendala teknis, salah satu kendala teknis yang dialami misalnya seperti kontur lahan tidak sesuai untuk budi daya tebu.

Namun begitu, pihak Perhutani dan PTPN XI sudah berkomitmen untuk mendukung single entity gula dengan perluasan lahan melalui lahan Perhutani.

“PTPN XI sangat mendukung sinergi dengan Perhutani untuk pemenuhan bibit melalui penyediaan bibit tebu yang berkualitas. Untuk lahan tebu agroforestry kami saat ini tersebar di wilayah Madiun, Ngawi, dan Bojonegoro,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper