Bisnis.com, SURABAYA - Tren perdagangan domestik terutama dari Jawa ke wilayah timur Indonesia mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim, Adik Dwi Putranto mengatakan pada kuartal II/2021, banyak sektor yang mengalami pertumbuhan positif, kecuali sektor konstruksi dan pariwisata.
“Sedangkan sektor perdagangan, pertanian atau agro cukup bagus peningkatannya karena daya beli masyarakat meningkat sehingga konsumsi rumah tangga meningkat. Ini juga menjadi potensi buat industri untuk meningkatkan produksi barang-barangnya, karena ada pembelinya,” jelasnya saat ditemui di kantor Kadin Jatim, Rabu (8/9/2021).
Dia menambahkan rerata peningkatan distribusi barang dari Jatim ke wilayah timur berupa komoditas pangan atau sembako serta produk-produk agro lainnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, pertumbuhan ekonomi Jatim pada kuartal II tahun ini pun banyak dikontribusi oleh sektor perdagangan dengan pertumbuhan tertinggi yakni 23 persen.
VP Corporate Communication Pelindo III Suryo Khasabu mengatakan aktivitas distribusi logistik melalui pelabuhan pada tahun ini menunjukkan perbaikan. Tercatat pada semester I/2021 arus kapal dan barang mencapai 38.534 unit atau naik 6 - 7 persen dibandingkan periode sama tahun lalu 36.384 unit.
“Sedangkan untuk satuan gross tonnage (GT) mengalami pertumbuhan 7 persen dari 147,5 juta GT pada 2020 menjadi 157,9 juta GT pada 2021,” ujarnya.
Baca Juga
Pelindo III mencatat pertumbuhan pada arus peti kemas domestik sebesar 10 persen. Arus peti kemas domestik di terminal Pelindo III mencapai 1,54 juta TEUs atau lebih tinggi dari periode semester I/2020 yang tercatat sebanyak 1,39 juta TEUs.
Hal itu berbanding terbalik dengan arus peti kemas internasional yang tidak mengalami pertumbuhan. Arus petikemas internasional semester I/2020 dan maupun semester I/2021 tercatat sebanyak 1,07 juta TEUs.
Secara keseluruhan arus peti kemas di Pelindo III pada semester I/2021 sebanyak 2,61 juta TEUs atau naik 6 persen dibandingkan periode sama 2020 mencapai 2,47 juta TEUs.
Menurutnya, pertumbuhan arus peti kemas dipengaruhi oleh mulai pulihnya arus perdagangan barang melalui peti kemas domestik. Sejumlah pelabuhan di wilayah Jatim, Jateng, Kalimantan, Nusa Tenggara pun mencatatkan pertumbuhan yang baik di kegiatan bongkar muat.