Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Covid-19 di Surabaya, Kasus Positif & Tren Kematian Makin Terkendali

Pemkot Surabaya terus berupaya untuk menekan laju penyebaran Covid-19 termasuk bagaimana perekonomian dapat terus bergerak.
Pemkot Surabaya mengubah GOR Indoor Gelora Bung Tomo (GBT) menjadi rumah sakit darurat untuk pasien Covid-19 dengan daya tampung 225 tempat tidur pasien. /Antara Foto-Didik Suhartono.
Pemkot Surabaya mengubah GOR Indoor Gelora Bung Tomo (GBT) menjadi rumah sakit darurat untuk pasien Covid-19 dengan daya tampung 225 tempat tidur pasien. /Antara Foto-Didik Suhartono.

Bisnis.com, SURABAYA - Tren kasus Covid-19 di Kota Surabaya hingga kini semakin menurun terutama tingkat kematian atau pemakaman dengan protokol kesehatan seiring dengan diberlakukannya PPKM Darurat hingga PPKM Level.

Berdasarkan data lawancovid-19.surabaya.go.id per 23 Agustus 2021 tercatat jumlah kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 229 kasus baru. Jumlah tersebut menurun dibandingkan sehari sebelumnya 22 Agustus yakni mencapai 334 kasus, pada 21 Agustus mencapai 369 kasus, dan pada 20 Agustus mencapai 553 kasus baru.

Adapun secara kumulatif total kasus di Surabaya per 23 Agustus 2021 telah mencapai 64.064 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 59.001 orang telah sembuh atau meningkat 1,3 persen, dan sebanyak 2.736 orang saat ini masih dalam perawatan.

Sementara jumlah tren kematian atau pemakaman dengan prokes dalam sepekan ini juga terus menurun. Tercatat pada 1 Agustus 2021 jumlah kematian akibat Covid-19 mencapai 51 orang, jumlah tersebut semakin berkurang menjadi rerata di bawah angka 13 kasus kematian pada 18 Agustus, bahkan sempat hanya 8 kasus per 20 Agustus 2021.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan selain ditandai dengan penurunan kasus positif baru dan penurunan kasus kematian, kondisi Covid-19 di Surabaya juga ditandai dengan meningkatnya angka kesembuhan yang lebih besar dibandingkan penambahan kasus baru.

“PPKM telah berhasil menurunkan kasus, tapi naiknya kasus Covid-19 tentu juga sangat dipengaruhi oleh wilayah aglomerasi, artinya kasus di kabupaten sekitar dapat berimplikasi terhadap meningkatnya kasus di Surabaya,” ujarnya dikutip dalam rilis, Selasa (24/8/2021).

Dia menambahkan saat ini Pemkot Surabaya terus berupaya untuk menekan laju penyebaran Covid-19 termasuk bagaimana perekonomian dapat terus bergerak. Salah satunya dibukanya sejumlah mal di Surabaya secara bertahap sesuai pelonggaran kebijakan PPKM Level 3 dan 4.

“Jadi meskipun kasus sudah turun, tapi pembukaan sentra usaha seperti mal dibuka bertahap dari 25 persen, 50 persen sampai nanti 75 persen agar tidak terjadi euforia pengunjung sebab saat ini kita masih pandemi dan perlu kehati-hatian,” ujarnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper