Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Covid-19 Jatim: Kasus Baru Melandai, Angka Kematian Meningkat

Sebanyak 33 kota/kabupaten di Jatim berada dalam zona merah atau zona risiko tinggi, dan 5 kota/kabupaten berada dalam zona oranye.
Pengendara melintas di kawasan Taman Harmoni dan Hutan Bambu di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (1/7/2021). Pemkot Surabaya kembali menutup seluruh taman-taman di Surabaya, Taman Hutan Raya (Tahura) dan Kebun Raya Mangrove (KRM) bagi masyarakat guna menghambat penyebaran Covid-19./Antara
Pengendara melintas di kawasan Taman Harmoni dan Hutan Bambu di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (1/7/2021). Pemkot Surabaya kembali menutup seluruh taman-taman di Surabaya, Taman Hutan Raya (Tahura) dan Kebun Raya Mangrove (KRM) bagi masyarakat guna menghambat penyebaran Covid-19./Antara

Bisnis.com, SURABAYA – Tren kasus positif baru Covid-19 di Jawa Timur selama pelaksanaan PPKM Darurat hingga kini  mengalami penurunan, tetapi tren angka kematian masih cukup tinggi bahkan terjadi peningkatan.

Data Satgas Covid-19 Jatim per 21 Juli 2021 menunjukkan jumlah kasus positif harian telah bertambah sebanyak 3.859 kasus. Jumlah tersebut sudah mulai menurun dibandingkan beberapa hari terakhir yang rerata mencapai 5.000 an kasus/hari.

Dengan penambahan jumlah kasus baru sebanyak 3.859 kasus, secara total kumulatif pandemi Covid-19 di Jatim mencapai 253.104 orang. Tetapi dari jumlah tersebut, sebanyak 187.192 orang telah sembuh atau bertambah 2.980 orang per 21 Juli 2021.

Sementara itu, total kumulatif kematian telah mencapai sebanyak 16.865 orang. Jumlah orang yang meninggal akibat Covid-19 bertambah sebanyak 402 orang per 21 Juli 2021. Jumlah orang yang meninggal itu naik 2 kali lipat dibandingkan sehari sebelumnya yakni 20 Juli 2021 yang mencapai 268 orang.

Sebaliknya, jumlah kasus aktif saat ini atau pasien yang sedang dalam perawatan tercatat sebanyak 49.046 orang. Dengan kondisi tersebut, sebanyak 33 kota/kabupaten di Jatim berada dalam zona merah atau zona risiko tinggi, dan sebanyak 5 kota/kabupaten berada dalam zona oranye.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parwansa mengatakan pandemi Covid-19 secara global telah menyebabkan rangkaian disrupsi dalam tatanan kehidupan. Berbagai upaya preventif telah ditempuh pemerintah, salah satunya adalah vaksinasi.

“Tujuan dari vaksinasi adalah untuk menurunkan angka kesakitan, dan angka kematian akibat virus ini sehingga kita bisa segera keluar dari pandemi ini,” katanya, Kamis (22/7/2021).

Menurutnya, vaksinasi memang tidak 100 persen bisa melindungi seseorang dari infeksi virus ini, tetapi setidaknya vaksinasi dapat memperkecil kemungkinan terjadinya gejala yang lebih berat hingga kompilasi akibat Covid-19.

“Itu sebabnya jika masyarakat memiliki kesempatan untuk vaksin, ada baiknya tidak menunda dan segera dilakukan. Jangan pedulikan hoaks mengenai vaksin yang sengaja disebar oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” imbuhnya. 

Meski begitu, Khofifah tetap mengingatkan agar masyarakat yang sudah divaksin untuk tidak euforia berlebihan sehingga abai dengan protokol kesehatan. Masyarakat harus tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan 5M yaitu mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, memakai masker, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan. 

“Menerapkan 5M harus atas dasar ingin melindungi diri sendiri, keluarga, dan orang lain dari paparan Covid-19, bukan sekedar karena takut didenda, ikut-ikutan, atau alasan lainnya,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper