Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alokasi Pupuk Bersubsidi di Jatim Bertambah Menjadi 1.920.074 Ton

PT Pupuk Indonesia (Persero) mengumumkan penambahan alokasi pupuk bersubsidi di Jatim menjadi 1.920.074 ton, bertambah 956.227 ton dari alokasi sebelumnya.
Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Tri Wahyudi Saleh./Ist
Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Tri Wahyudi Saleh./Ist

Bisnis.com, SURABAYA - PT Pupuk Indonesia (Persero) mengumumkan penambahan alokasi pupuk bersubsidi di Jatim menjadi 1.920.074 ton, bertambah 956.227 ton dari alokasi sebelumnya.

Secara nasional, pemerintah menetapkan alokasi subsidi pupuk sebesar 9,55 juta ton atau meningkat dua kali lipat dari yang sebelumnya 4,7 juta ton.

Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Tri Wahyudi Saleh mengatakan penambahan volume ini perlu disosialisasikan secara luas dan masif sehingga petani yang terdaftar dapat mengetahui dan menerima manfaatnya. "Selain itu pada pelaksanaan proses distribusi dan penyaluran atas tambahan volume alokasi pupuk bersubsidi ini harus diawasi dengan baik,” ujar Tri, Senin (13/5/2024).

Dari alokasi subsidi pupuk 9,55 juta ton, ditetapkan sebesar 4.634.626 ton untuk urea, 4.278.504 ton untuk NPK, 136.870 ton untuk NPK formula khusus, dan pupuk organik sebesar 500.000 ton.

Adapun di Jawa Timur, pemerintah menetapkan 1.920.074 ton atau meningkat 956.227 ton dari alokasi sebelumnya yang sebesar 963.847 ton. Dari alokasi terbaru, urea ditetapkan sebesar 981.730 ton atau meningkat dari sebelumnya 574.347 ton, NPK sebesar 832.370 ton atau meningkat dari sebelumnya 389.357 ton, NPK Formula Khusus sebesar 986 ton atau meningkat dari sebelumnya 143 ton, dan pupuk organik sebesar 104.998 ton.

Guna menjamin kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di 39 Kabupaten/Kota di Jawa Timur, Pupuk Indonesia menyiapkan sejumlah fasilitas penunjang yaitu 66 gudang Lini III, 188 distributor dengan 5.875 jaringan kios/pengecer, serta didukung oleh 56 petugas lapang yang akan memastikan petani berhak mendapatkan pupuk bersubsidi sesuai regulasi.

Alokasi subsidi pupuk tersebut akan disalurkan kepada 3,4 juta petani di seluruh Jawa Timur.

Per 10 Mei 2024, stok pupuk bersubsidi secara nasional tercatat 2,1 juta ton atau mencapai 222% dari ketentuan minimum yang ditetapkan. Sementara stok yang tersedia di wilayah Jawa Timur tercatat 189.666 ton atau mencapai 535% dari ketentuan stok minimum.

Sementara dari sisi penyaluran, sampai dengan 10 Mei 2024, Pupuk Indonesia menyalurkan pupuk bersubsidi 1,93 juta ton atau setara 20,3% dari total alokasi subsidi pupuk 9,55 juta ton secara nasional. Rinciannya pupuk urea 1,12 juta ton dan NPK sebesar 809.073 ton.

Sedangkan untuk wilayah Jawa Timur, telah disalurkan sebesar 227.343 ton sampai akhir Maret 2024 yang terdiri dari urea 139.139 ton, NPK sebesar 88.198 ton, dan NPK Formula Khusus sebesar 6 ton.

Adapun pupuk bersubsidi diperuntukan bagi petani subsektor tanaman pangan seperti padi, jagung, dan kedelai, serta subsektor tanaman hortikultura seperti cabai, bawang merah, dan bawang putih, dan subsektor perkebunan seperti tebu rakyat, kakao, dan kopi.

Dari jenis-jenis usaha tani tersebut, ditetapkan kriteria luas lahan yang diusahakan maksimal 2 hektare termasuk di dalamnya petani yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Pada aturan baru ini, Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) dapat dievaluasi empat bulan sekali pada tahun berjalan.

Dengan kata lain, petani yang belum mendapatkan alokasi bisa menginput pada proses pendaftaran pada proses evaluasi di tahun berjalan.

Ketentuan mengenai pupuk ini disosialisasikan di Westin Hotel Surabaya, Jawa Timur dihadiri kurang lebih 350 peserta yang berasal dari Kepala Dinas Pertanian tingkat Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur, Tim Verval Kecamatan di Provinsi Jawa Timur, para Distributor, perwakilan pemilik kios/pengecer, dan perwakilan ketua kelompok tani di Provinsi Jawa Timur.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Siaran pers
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper