Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyekatan di Suramadu Akhirnya Ditiadakan, Buntut Demo Warga Madura?

Sebagai gantinya, masyarakat yang melintas di Jembatan Suramadu diwajibkan membawa Surat Izin Keluar Masuk (SIKM).
Sejumlah petugas melakukan pemeriksaan kepada warga yang hendak ke Kota Surabaya melalui Jembatan Suramadu, Selasa (15/6/2021)./Antara
Sejumlah petugas melakukan pemeriksaan kepada warga yang hendak ke Kota Surabaya melalui Jembatan Suramadu, Selasa (15/6/2021)./Antara

Bisnis.com, SURABAYA - Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Gatot Repli Handoko menyatakan pos penyekatan tes usap antigen di Jembatan Suramadu, baik di sisi Bangkalan dan sisi Surabaya ditiadakan.

"Jadi pas penyekatan yang ada di sisi Bangkalan itu dicabut dan juga pos yang ada di sisi Surabaya ini akan kami cabut," kata Gatot di Surabaya, Rabu (23/6/2021).

Gatot menjelaskan keputusan ini diambil setelah digelarnya analisa dan evaluasi (anev), di mana ada penurunan kasus dari warga yang dites usap di penyekatan Suramadu.

"Penyekatan di Suramadu kan sudah 14 hari, dari hasil analisa dan evaluasi sudah ada penurunan masyarakat yang positif Covid-19. Maka, kami melakukan relaksasi ini," ujarnya.

Sebagai gantinya, masyarakat yang melintas di Jembatan Suramadu diwajibkan membawa Surat Izin Keluar Masuk (SIKM).

"Untuk masyarakat yang dari Madura kami berharap membawa SIKM yang bisa didapatkan di kecamatan maupun kelurahan RT RW. Kita akan fokuskan pada pengecekan secara acak terhadap SIKM. Fokus kita di Bangkalan," katanya.

Perwira dengan tiga melati emas itu menegaskan pihaknya kini fokus menangani penyebaran Covid-19 dengan melakukan penyekatan di delapan desa di lima kecamatan yang ada di Bangkalan dan penyekatan di Sampang.

"Di Suramadu tidak ada pemeriksaan SIKM, digeser ke penyekatan yang ada di delapan desa lima kecamatan zona merah dan penyekatan di Sampang, Bangkalan dan daerah lain di Madura," imbuhnya.

Selain itu, ada sejumlah petugas gabungan yang akan bekerja sama dalam penanganan Covid-19 di Bangkalan.

"Ada petugas gabungan dari TNI dan pemerintah. Ada juga petugas dari Polda, Kodam V/Brawijaya. Ada pasukan Brimob yang membantu penyekatan, lalu petugas lainnya ada yang membagi sembako dan bantuan. Selain itu, ada petugas yang ikut mengawasi proses vaksinasi," katanya.

Dari seluruh upaya ini, Gatot berharap penyebaran Covid-19 di delapan desa berzona merah yang ada di lima kecamatan Bangkalan bisa segera diatasi.

"Harapan ke depannya delapan zona merah ini bisa menjadi zona oranye, kuning, bahkan bisa hijau," ujarnya.

Sebelumnya, ribuan masyarakat di Madura melakukan aksi demonstrasi menolak penyekatan di jalan Suramadu. Mereka menuntut dibuka kembali akses Suramadu karena dinilai menganggu aktivitas warga. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper