Bisnis.com, SURABAYA - Video kerusuhan di pos penyekatan dan swab di pintu keluar Jembatan Suramadu arah Surabaya pada Selasa (22/6/2021) pagi beredar di media sosial.
Vian Novianto, salah seorang tenaga kesehatan (nakes) dari Dinas Kesehatan Surabaya yang sempat bertugas di pos penyekatan Suramadu membenarkan kejadian tersebut.
Menurutnya, peristiwa itu cukup mengancam para nakes yang hanya mendapat amanah dalam tugasnya.
Saat dihubungi Bisnis, Vian mengatakan dirinya sempat bertugas di pos penyekatan pada Senin, 21 Juni 2021 sejak pukul 21.00 hingga 22 Juni 2021 pukul 02.00 dini hari.
“Lalu pukul 05.00 pagi, saat saya sedang tidur, rekan-rekan saya yang masih bertugas di pos penyekatan menelepon dan video call saya untuk mengabarkan adanya kerusuhan,” katanya, Selasa (22/6/2021).
Dia menceritakan pengakuan tim nakes yang berada di lokasi bahwa sekolompok massa sekitar 25 - 30 orang tiba-tiba mendatangi pos penyekatan dan swab dengan melemparkan mercon semacam sreng dor.
“Teman-teman saya ya jelas lari berhamburan, menyelamatkan diri,” katanya.
Saat peristiwa itu terjadi terdapat banyak petugas keamanan dari TNI/Polri yang bertugas. Akhirnya aparat menggiring massa untuk kembali ke Madura.
Vian menyebutkan hingga saat ini belum ada perintah bahwa penyekatan dan swab ditiadakan. Pada 22 Juni 2021 ini Vian pun masih mendapat jadwal bertugas di Suramadu pukul 13.00 sampai 21.00.
“Kalau ada video pembongkaran tenda, mungkin itu hanya membersihkan meja-meja yang kotor karena petasan, tapi saya belum tahu pasti,” imbuhnya.
Dia berharap tidak ada peristiwa kerusuhan lagi karena dia hanya bertugas membantu dalam penanganan Covid-19 yang tak kunjung selesai.
“Kami ini hanya membantu, Pak Wali Kota juga niatnya membantu Pemkab Bangkalan dengan mengerahkan nakes-nakesnya untuk dikirim di Jembatan Suramadu baik di sisi Surabaya maupun sisi Madura,” ujarnya.