Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Unair Mulai Teliti Sampel Covid-19 Bangkalan, Dalami Kemungkinan Mutasi

Proses untuk menganalisis strain suatu virus memang membutuhkan waktu yang lama.
Usai IGD RSUD Rato Ebu Bangkalan dinyatakan ditutup dan kemarin sore sudah dibuka kembali akibat lonjakan kasus Covid-19, Pemprov Jatim bergerak cepat dengan mendirikan ruang transit karantina sementara di gedung BPWS kaki Suramadu Bangkalan./Twitter @KhofifahIP
Usai IGD RSUD Rato Ebu Bangkalan dinyatakan ditutup dan kemarin sore sudah dibuka kembali akibat lonjakan kasus Covid-19, Pemprov Jatim bergerak cepat dengan mendirikan ruang transit karantina sementara di gedung BPWS kaki Suramadu Bangkalan./Twitter @KhofifahIP

Bisnis.com, SURABAYA - Rektor Universitas Airlangga Surabaya Prof. Dr. Mohammad Nasih menegaskan bahwa temuan varian baru Covid-19 oleh Institute of Tropical Disease (ITD) bukan spesimen dari lonjakan kasus yang ada di Kabupaten Bangkalan.

"Varian COVID-19 B117 yang ditemukan dari spesimen warga Bangkalan merupakan sampel yang masuk pada 12 Mei 2021," kata Prof. Nasih dikonfirmasi di Surabaya, Rabu (9/6/2021).

Ia menjelaskan hasil whole genome sequencing yang baru diumumkan oleh ITD bukan disengaja bertepatan dengan kasus yang sedang tinggi di Bangkalan hingga menjadi perhatian nasional.

Proses untuk menganalisis strain suatu virus memang membutuhkan waktu yang lama.

"Yang beredar itu adalah temuan sebulan yang lalu, bukan yang sekarang. Jangan dikaitkan karena nanti berpengaruh pada psikologis para pasien," tutur Prof. Nasih.

Sampel varian Alpha Covid-19 itu, kata Prof. Nasih, berasal dari spesimen pekerja migran Indonesia yang memang harus dites usap antigen dan PCR sebelum kembali ke daerah asalnya masing-masing.

Setelah diketahui positif pun, mereka harus diisolasi secara terpusat di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya sehingga kecil kemungkinan terjadi penularan di kampung halamannya.

Sementara soal kemungkinan adanya mutasi virus corona di Bangkalan hingga membuat lonjakan kasus, Prof. Nasih mengatakan bahwa pihaknya masih harus melakukan penelitian lebih lanjut. L

Saat ini, para peneliti di ITD Unair sudah mulai mencermati spesimen dari Bangkalan.

"Sekarang sampel Bangkalan baru diterima dua hari lalu, yakni 40 sampel yang sekarang sedang dikerjakan ITD dengan whole genom sequencing," ujarnya.

Dengan serangkaian proses yang diperlukan, ia memperkirakan hasil whole genome sequencing dari sampel Bangkalan baru bisa diumumkan pada hari Sabtu atau Minggu.

"Proses ini nantinya akan mengungkap apakah virus corona yang menyerang Bangkalan hingga membuat beberapa tenaga kesehatannya meninggal dunia merupakan mutasi atau bukan," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler