Bisnis.com, SURABAYA - DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota setempat mewaspadai munculnya varian baru Covid-19 jenis B.117 strain UK (Inggris) dari pasien asal Bangkalan, sebagaimana temuan Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair).
"Pemkot Surabaya harus mewaspadai adanya varian baru COVID-19 ini. Jangan sampai menyebar di Surabaya," kata Sekretaris Komisi C DPRD Surabaya Agoeng Prasodjo di Surabaya, Rabu (9/6/2021).
Untuk itu, pihaknya mengusulkan agar semua warga dari wilayah Madura yang hendak masuk ke Kota Surabaya diwajibkan tes Covid-19, tidak hanya tes cepat antigen, melainkan langsung swab PCR.
Hal sama juga dikatakan Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti. Ia mendukung upaya Pemkot Surabaya untuk melindungi warganya dalam melakukan penyekatan di Suramadu dan menggelar rapid tes antigen.
Hasil penelitian ITD Unair, ada salah satu pasien dari Bangkalan yang hasil swab tesnya menunjukkan terinfeksi varian B117 UK atau oleh WHO disebut varian alpha.
Pakar Imunologi Unair sekaligus Dewan Pakar Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur Dr. dr. Agung Dwi Wahyu Widodo sebelumnya menyatakan virus varian baru tersebut terkenal cukup ganas, bahkan penularan virus tersebut di Inggris meningkat 40 persen hingga 90 persen.
Baca Juga
Sementara itu, Pemerintah Kota Surabaya mengusulkan untuk membuat satu titik lokasi penyekatan di area Jembatan Suramadu sebagai upaya memudahkan penanganan Covid-19 yang dilakukan secara bersama-sama. Untuk lokasi satu titik tersebut saat ini masih dikaji.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan satu titik itu nanti ada dari Pemkot Surabaya, Pemerintah Kabupaten Bangkalan dan TNI-Polri. Sehingga, nantinya akan bersama-sama melakukan rapid tes antigen bagi pengendara kendaraan bermotor baik yang dari Madura ke Surabaya maupun dari Surabaya ke Madura.
Ahli Biomolekular Universitas Airlangga Surabaya Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, menjelaskan proses terjadinya empat mutasi atau varian baru virus SarCov-2 atau Covid-19 yang sudah masuk di Indonesia.
Mutasi atau varian baru Covid-19 tersebut meliputi varian Afrika Selatan, Inggris, India, dan Amerika Serikat.
"Virus SarCov-2 atau yang kita kenal sebagai virus corona atau Covid-19 merupakan virus berbasis RNA yang bersifat single-stranded RNA sehingga mudah untuk mengalami mutasi," kata Prof. Nyoman di Surabaya, Selasa.
Prof. Nyoman menegaskan bahwa mutasi tersebut adalah bentuk adaptif dari Covid-19 untuk semakin bertahan.
"Oleh karena itu, masyarakat harus tetap menaati protokol kesehatan walau sudah divaksin selama herd immunity belum tercapai," katanya.