Bisnis.com, PAMEKASAN - Pelaksana Tugas Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP-Naker) Kabupaten Pamekasan Supriyanto menyatakan jumlah pekerja migran Indonesia asal Pamekasan yang kembali ke wilayah itu sejak awal Ramadhan hingga 9 Juni 2021 tercatat 988 orang.
"Jumlah pekerja migran yang mencapai sebanyak 988 orang ini, termasuk mereka yang tiba hari ini," katanya kepada Antara di Pamekasan, Rabu (9/6/2021).
Ia menjelaskan jumlah pekerja migran asal Pamekasan yang tiba di Pamekasan pada Rabu sebanyak 17 orang. Mereka tiba di Pamekasan dengan menggunakan armada bus di Gedung Islamic Center Pamekasan sekitar pukul 14.00 WIB.
Sebelum dipulangkan ke Pamekasan, para pekerja imigran asal Pamekasan ini sebelumnya menjalani karantina di asrama Haji Surabaya selama dua hari.
Mereka didata terlebih dahulu asal para PMI itu, seperti alamat asal, identitas, dan dokumen pribadi, seperti paspor dan perusahaan jasa yang memberangkatkan.
"Di Pamekasan mereka juga harus menjalani karantina selama tiga hari. Untuk pekerja migran laki-laki di gedung Islamic Center, sedangkan pekerja migran perempuan di Home Stay Astri Pamekasan," kata Supriyanto, menjelaskan.
Baca Juga
Para pekerja migran itu selanjutnya akan menjalani tes kesehatan dari Satgas Covid-19 Pemkab Pamekasan. Bagi yang dinyatakan negatif, selanjutnya akan diperbolehkan pulang ke rumah asalnya, sedangkan yang positif harus menjalani isolasi di RSUD Pamekasan.
"Tapi, mereka ini bisa pulang apabila dijemput oleh kepala desa atau sekretaris desanya. Jika tidak, maka tidak akan diperbolehkan oleh petugas," katanya, menjelaskan.
Dalam perkembangan berbeda, hingga 9 Juni 2021 ini, jumlah warga Pamekasan yang terpapar Covid-19 dan telah dinyatakan sembuh sebanyak 1.079 orang, dari jumlah total 1.172 warga Pamekasan yang positif Covid-19.
Secara otomatis, pasien positif Covid-19 yang menjalani isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Slamet Martodirdjo Pamekasan juga berkurang, dari sebelumnya tiga orang, kini hanya tinggal dua orang.
Sementara itu, jumlah warga Pamekasan yang suspek Covid-19 yang kini dalam pengawasan petugas, sebanyak tujuh orang, dari total jumlah warga suspek 1.239 orang.
"Ya kita berharap, yang suspek dan kini dalam pengawasan tersebut, hasilnya tidak positif," ujar Arif.
Sementara itu, berdasarkan data Satgas Covid-19 Pemprov Jatim, Kabupaten Pamekasan termasuk kabupaten di Pulau Madura dengan jumlah kasus aktif Covid-19 paling sedikit dibanding tiga kabupaten lainnya, yakni Bangkalan, Sampang dan Sumenep.