Bisnis.com, SURABAYA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Warsito menyebut kenaikan kasus Covid-19 di sejumlah daerah di Jawa Timur seperti Bangkalan masih bisa dikendalikan oleh Satgas Penanganan Covid-19.
"Jatim secara konteks nasional untuk perkembangan Covid-19 tidak pada posisi teratas. Tapi terkendali. Ada peningkatan tapi semua masih dapat ditangani dengan baik," ujar Ganip usai rapat koordinasi bersama Forkopimda Jawa Timur di Mapolda setempat, Senin (7/6/2021) malam.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, total terkonfirmasi positif di Jatim sebanyak 156.627 kasus. Dari data itu, 143.142 sembuh, 11.583 meninggal dunia dan 1.902 dirawat. Khusus Bangkalan, sekarang ini ada 115 kasus aktif.
Terkait Bangkalan, sambung Ganip, berdasarkan informasi yang dari bupati dan gubernur kalau sudah ditangani dengan baik. Seperti disediakannya rumah sakit darurat lapangan untuk menekan tingginya okupansi tempat tidur pasien di RSUD Bangkalan.
"Operasional rumah sakit sudah mulai baik, kalau diukur dari persentase BOR (Bed Occupancy Rate) cukup, langkah-langkah dari pemprov untuk menyalurkan keterbatasan di sana," ungkapnya.
Lebih lanjut, Ganip terus memonitor perkembangan Covid-19 di daerah-daerah seluruh Indonesia termasuk Jatim.
Baca Juga
Dia menginstruksikan, 3T (Testing, Tracing dan Treatment) harus terus ditingkatkan. Tak kalah pentingnya, mengajak masyarakat disiplin protokol kesehatan.
"Prokes memakai masker ini kuncinya, lalu menjaga jarak, hidup sehat mencuci tangan dan menghindari kerumunan ini perlu ditegakkan," katanya.
"(Salah satu yang dilakukan) penyekatan di perbatasan Surabaya untuk mengontrol, menegakan prokes. Karena yang bawa virus ini manusia, mobilitas manusia dikontrol," ujarnya, menambahkan.
Dalam perkembangan lain, Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, menerima tambahan sebanyak 10.000 alat tes usap antigen dari Pemprov Jatim untuk mendukung pemeriksaan terhadap warga setempat yang memiliki riwayat kontak dengan warga terpapar Covid-19.
"Selain untuk melakukan tes cepat kepada warga yang pernah kontak langsung dengan warga terpapar Covid-19, alat tes cepat kiriman dari Pemprov Jatim ini juga kami didistribusikan ke lokasi penyekatan, karena semua warga yang hendak menuju Surabaya, harus dilakukan tes cepat antigen," kata Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan Sudiyo di Bangkalan, Senin.
Ia menjelaskan sejak Senin (7/6), Pemkab Bangkalan mulai melakukan penyekatan terhadap para pengendara kendaraan bermotor dari Bangkalan yang hendak menuju Surabaya di Jalan Raya Petapan, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan.
Di lokasi ini, Pemkab Bangkalan juga menggelar tes cepat antigen. Warga Bangkalan yang hendak ke Surabaya harus bisa dipastikan dulu bebas Covid-19.
Warga yang diketahui reaktif Covid-19 berdasarkan hasil tes cepat antigen itu, selanjutnya akan dikarantina, sedangkan yang dinyatakan bebas diperbolehkan melanjutkan perjalanan ke Surabaya.
Selain di Jalan Raya Petepan, penyekatan dan tes cepat antigen juga dilakukan di sejumlah titik. Antara lain di Pelabuhan Kamal, Bangkalan.
Ia mengatakan awalnya Pemkab Bangkalan hanya memiliki sebanyak 500 alat tes cepat antigen, sebagai persiapan untuk beberapa hari ke depan.
Satgas Covid-19 Pemkab Bangkalan melaporkan, hingga 6 Juni 2021, tercatat sebanyak 25 kasus pasien baru, dan dua diantaranya meninggal dunia.
Total warga Bangkalan yang terkonfirmasi positif virus corona jenis baru ini sebanyak sebanyak 1.779 orang, terdiri dari pasien sembuh 1.520 orang, sebanyak 180 orang lainnya meninggal dunia, sedangkan kasus aktif yang kini masih menjalani perawatan sebanyak 79 orang.
"Jumlah kasus aktif sebanyak 79 orang ini yang menjalani perawatan di Bangkalan, belum termasuk yang dirawat di Surabaya," kata Sudiyo.
Sebelumnya pada rapat koordinasi bersama Dinkes Provinsi Jawa Timur, Kepala Dinkes Sudiyo menuturkan, total jumlah kasus aktif baru Covid-19 yang menimpa warga Bangkalan sebanyak 169 kasus, dengan jumlah kematian sebanyak 34 kasus, dalam kurun waktu pasca libur Lebaran 1442 Hijriah hingga saat ini.