Bisnis.com, SURABAYA - Polda Jawa Timur menerjunkan personel tambahan dan memperbanyak alat tes swab antigen untuk mempercepat pemeriksaan serta mengantisipasi penumpukan warga dan kendaraan di Jembatan Suramadu akibat melonjaknya kasus Covid-19 di Bangkalan.
"Kami menambah personel, juga menambah peralatan swab antigen di dua penyekatan baik Surabaya dan Bangkalan, dengan harapan tidak terjadi kerumunan," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko di Surabaya, Senin (7/6/2021).
Personel tambahan yang dikerahkan, kata Gatot terdiri dari personel TNI, Brimob, Sabhara hingga tenaga medis dari Biddokes Polda Jatim dan dinas kesehatan.
"Ada satu SSK (Satuan Setingkat Kompi) dari Batalyon 516, ada dua SSP (Satuan Setingkat Pleton) dari Brimob, dan satu SSK dari Sabhara dan dibantu tenaga medis dari kami Biddokes Polda dan dinas kesehatan," katanya.
Polda Jatim juga sedang mengupayakan melakukan tes pendeteksi infeksi Covid-19 dengan metode GeNose C19 karena dianggap efektif dan lebih cepat.
Tak hanya di kaki Jembatan Suramadu, pemeriksaan serupa juga dilakukan jajaran Ditpolair Polda Jatim dan instansi terkait di Pelabuhan Ujung-Kamal
Baca Juga
"Ini akan terus dilakukan sampai kami bisa menekan penyebaran Covid-19 yang ada di daerah Bangkalan," kata Gatot.
Dalam perkembangan berbeda, sebanyak 23 orang warga Madura menjalani masa karantina di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Kota Surabaya setelah hasil tes usap polymerase chain reaction atau PCR terkonfirmasi positif Covid-19.
"Kemarin ada 13 orang, kemudian siang ini masuk lagi 10 orang. Diperkirakan akan terus bertambah," ujar Penanggung Jawab RSLI Surabaya Laksma TNI dr. I Dewa Gede Nalendra, Sp.B, Sp.BTKV kepada wartawan di Surabaya, Senin (7/6/2021) sore.
Menurut ia, 23 warga Madura yang positif Covid-19 tersebut terjaring hasil tes cepat antigen yang dilakukan saat penyekatan di akses masuk Kota Surabaya, kawasan Jembatan Suramadu.
Selain di Kecamatan Arosbaya, siaran keliling yang berisi larangan kepada masyarakat agar tidak keluar rumah juga dilakukan petugas gabungan di tiga kecamatan lain, yakni Kecamatan Bangkalan, Geger, dan Klampis.
Menurut data ya
Dari Bangkalan dilaporkan petugas keamanan dari unsur polisi dan TNI, Senin, berkeliling dengan pengeras suara melarang warga di Kecamatan Arosbaya, Bangkalan, Jawa Timur, keluar rumah menyusul banyaknya warga di wilayah itu yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Ini sebagai bentuk antisipasi penyebaran Covid-19, mengingat ledakan kasus virus corona di Bangkalan ini tergolong sangat mengkhawatirkan," kata Kapolres Bangkalan AKBP Didik Hariyanto.
Selain di Kecamatan Arosbaya, siaran keliling yang berisi larangan kepada masyarakat agar tidak keluar rumah juga dilakukan petugas gabungan di tiga kecamatan lain, yakni Kecamatan Bangkalan, Geger, dan Klampis.
Menurut data yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan saat menyampaikan paparan dalam rapat koordinasi dengan Dinkes Jatim di Pendopo Agung Pemkab Bangkalan, Minggu (6/6/2021), jumlah kasus aktif baru COVID-19 di Bangkalan kini sebanyak 169 kasus, dengan jumlah kematian sebanyak 34 kasus.
Sebaran kasus ini di empat kecamatan, yakni Kecamatan Arosbaya, Bangkalan, Geger dan Kecamatan Klampis.
Dari total 169 kasus itu, sebanyak 18 orang diantaranya merupakan tenaga medis di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu dan di Puskesmas Arosbaya, Bangkalan.
ng disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan saat menyampaikan paparan dalam rapat koordinasi dengan Dinkes Jatim di Pendopo Agung Pemkab Bangkalan, Minggu (6/6/2021), jumlah kasus aktif baru COVID-19 di Bangkalan kini sebanyak 169 kasus, dengan jumlah kematian sebanyak 34 kasus.
Sebaran kasus ini di empat kecamatan, yakni Kecamatan Arosbaya, Bangkalan, Geger dan Kecamatan Klampis.
Dari total 169 kasus itu, sebanyak 18 orang diantaranya merupakan tenaga medis di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu dan di Puskesmas Arosbaya, Bangkalan.