Bisnis.com, JAKARTA — Kegiatan usaha di Malang diproyeksikan tumbuh positif pada triwulan II/2021. Hal ini mengacu hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha atau SKDU Bank Indonesia Malang.
Kepala Perwakilan BI Malang Azka Subhan Aminurridho mengatakan survei tersebut mengindikasikan bahwa optimisme kegiatan usaha tetap tumbuh positif pada triwulan II-2021 yang tercermin dari SBT (saldo bersih tertimbang) prakiraan kegiatan usaha sebesar 11,53 persen lebih tinggi daripada SBT -29,08 persen (realisasi SBT triwulan I-2021).
“Industri pengolahan diperkirakan masih mencatat kinerja usaha positif sebagaimana terindikasi dari SBT prakiraan sebesar 6,10 persen,” katanya di Malang, Senin (3/5/2021).
Responden menyampaikan, kata dia, pertumbuhan positif kinerja usaha terutama didorong oleh permintaan yang mulai membaik. Selain itu, sejalan dengan optimisme pelaku usaha dimana Covid-19 mulai mereda dan perluasan vaksin sebagai game changer yang akan berdampak pada kegiatan usaha.
Hal ini juga diikuti oleh sektor konstruksi dengan SBT prakiraan sebesar 2,26 persen sejalan dengan meningkatnya program-program pembangunan yang akan dilanjutkan pada 2021.
Pembangunan infrastruktur dilanjutkan dengan memperhatikan protokol kesehatan. Percepatan pembangunan proyek berdasarkan Perpres 80/2019 telah memasuki tahap konstruksi.
Musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) rencana kerja perangkat daerah Kota Malang pada Maret 2021 disebutkan bahwa program pembangunan Kota Malang antara lain pembangunan jembatan Tlogomas, pembangunan Malang Creative Center, jalan tembus Saxophone dan Sawojajar, pembangunan drainase per kecamatan, revitalisasi pasar, dan pembangunan 10 sumur resapan per kelurahan.
Optimisme kegiatan usaha juga direspon oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran dengan SBT prakiraan sebesar 1,66 persen.
Kinerja penjualan ritel diperkirakan akan membaik seiring pulihnya kepercayaan masyarakat dan bertepatan dengan momen bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Selain itu, Kebijakan Pemerintah mengenai pemberian insentif pajak berupa relaksasi pajak atas barang mewah (PPnBM) mobil baru uang berlaku mulai 1 Maret 2021 diharapkan akan mendorong kinerja perdagangan. Occupancy rate pada triwulan II/2021 juga diperkirakan akan mengalami perbaikan.
Berdasarkan Prompt Manufacturing Index (PMI) – Bank Indonesia, kata Azka, kinerja Industri Pengolahan triwulan I-2020 terindikasi mengalami peningkatan dengan indeks PMI-BI sebesar 42,42 persen, setelah periode sebelumnya tercatat PMI – BI sebesar 30,00 persen, dan 30,19 persen pada triwulan yang sama tahun lalu.
Perbaikan terjadi pada hampir seluruh komponen pembentuk PMI, terutama volume produksi dengan indeks 14,30 persen ditopang oleh volume total pesanan dengan indeks 13,06 persen, serta jumlah tenaga kerja dengan indeks 8,62 persen. PMI triwulan II/2021 diprakirakan sebesar 35,35 persen, lebih rendah dari pada triwulan I/2021, sejalan dengan siklus normal kinerja industri pengolahan.