Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Pakan Ternak Belanda Tanam Investasi Rp700 Miliar di Pasuruan

Dari rencana total investasi di Jatim sebesar Rp700 miliar, De Heus ini akan masuk ke PIER dengan nilai investasi Rp350 miliar atau setengahnya.
Direksi PT SIER yang juga menjadi pengelola Kawasan Industri PIER Pasuruan usai penandatanganan persetujuan investasi oleh perusahaan asal Belanda bernama De Heus melalui bendera PT Universal Agri Bisnisindo di Surabaya, Jumat (30/04/2021)./Antara-FA
Direksi PT SIER yang juga menjadi pengelola Kawasan Industri PIER Pasuruan usai penandatanganan persetujuan investasi oleh perusahaan asal Belanda bernama De Heus melalui bendera PT Universal Agri Bisnisindo di Surabaya, Jumat (30/04/2021)./Antara-FA

Bisnis.com, SURABAYA - Industri pakan ternak asal Belanda bernama De Heus berencana menanamkan investasi sebesar US$50 juta atau sekitar Rp700 miliar di Jawa Timur yang sebagian dialokasikan di kawasan Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER).

Direktur Pemasaran dan Pengembangan PT SIER yang juga pengelola PIER, Silvester Budi Agung mengatakan rencana investasi De Heus di kawasan PIER ini sudah direalisasikan dalam penandatanganan persetujuan investasi pada akhir pekan lalu.

“Dari rencana total investasi di Jatim sebesar Rp700 miliar, De Heus ini akan masuk ke PIER dengan nilai investasi Rp350 miliar atau setengahnya,” katanya, Senin (3/5/2021).

Dia menambahkan hadirnya De Heus ke Jatim, terutama ke PIER ini menunjukkan bahwa investasi di Indonesia kembali bergeliat sehingga semakin meyakinkan dunia usaha meski di tengah pandemi Covid-19.

Kay De Vreese, mewakili Direksi PT Universal Agri Bisnisindo (De Heus), mengatakan PIER dan lebih luasnya Jatim dipilih sebagai lokasi investasi pabrik pakan ternak ini lantaran sejumlah keunggulan yang akan diperoleh perusahaan.

“Pertama karena lokasinya sangat strategis dan memiliki infrastruktur yang baik, dekat dengan jalan tol, dan kedua, potensi pasar pakan ternak di Indonesia masih sangat terbuka luas untuk bisa digarap,” katanya.

Menurutnya, Indonesia dengan jumlah penduduk 260 juta jiwa merupakan pasar konsumsi protein tersebar di Asia Tenggara dan permintaan protein hewani di Indonesia akan terus meningkat karena adanya peningkatan pendapatan, pertumbuhan populasi dan perubahan preferensi pola makan. Sebagai hasilnya, ukuran pasar pakan ternak diperkirakan akan terus berkembang dari 19 juta ton menjadi 22 juta ton pada 2022.

Selain itu, lanjut Kay De, Pasuruan juga lokasi yang strategis untuk mendapatkan pasokan bahan baku dengan mudah, di samping saat ini iklim investasi di Indonesia terus membaik apalagi dengan adanya UU Cipta Kerja.

“Nilai investasi yang De Heus tanam ini ke depan bisa bertambah lagi melihat kondisi Perkembangan iklim investasi di Indonesia,” imbuhnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper