Bisnis.com, MALANG — Pemerintah akan membantu perbaikan rumah korban terdampak gempa yang berada di epicentrum 90 kilometer dari Kabupaten Malang hingga Rp50 juta untuk yang kondisinya rusak berat.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap proses pendataan kerusakan rumah warga akibat gempa bumi bisa selesai secepatnya. Percepatan pendataan agar melibatkan kepala desa, lurah, rukun warga, dan rukun tetangga.
“Validasi diperlukan sehingga memudahkan warga terdampak bencana dapat melaporkan kondisi kerusakan rumah miliknya mulai ringan, sedang, dan berat,” katanya di Kabupaten Malang, Sabtu (17/4/2021).
Dia berharap pula, dalam lima hari kedepan data valid kerusakan rumah terdampak gempa pkan sudah selesai. Perbaikan rumah rusak sedang dan ringan melalui swakelola. Adapun rumah rusak berat dibantu Rp50 juta mulai proses pengerjaannya.
"Kami mohon bantuan TNI dan Polri melakukan percepatan," ujarnya.
Upaya percepatan penanganan bencana oleh Pemkab Malang melalui forkopimda agar melakukan percepatan mulai pembersihan dan penanganan bencana lainnya.
Baca Juga
Pada kesempatan itu gubernur meletakkan batu pertama pembangunan rumah layak huni korban gempa. Ia juga menyalurkan bantuan sembako, selimut dan terpal dari forkopimda Pemprov Jatim, Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta dan Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal Suharyanto.
Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal Suharyanto menyatakan siap membantu penanganan bencana di Kabupaten Malang bersama personel Polda Jatim.
Sejauh ini personel TNI dan Polri terus bekerja di lapangan secara bergantian dan terlibat aktif dalam aktivitas masyarakat.
Bupati Malang Sanusi mengatakan proses pembersihan reruntuhan bangunan rumah sudah dilakukan, kini tahap membangun rumah layak huni di luar anggaran BNPB.
Sampai Sabtu (17/4/2021), proses pengerjaan pembangunan 14 rumah berbahan bata ringan dan atap baja ringan. Nantinya semua warga terdampak bencana yang rumahnya rusak berat akan dibangunkan rumah serupa.
Data BPBD Kabupaten Malang menyebutkan rumah rusak terdampak gempa terus bertambah hingga mencapai 9.000 unit yang tersebar di sejumlah kecamatan.