Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Jatim Kejar Investasi Rp120 Triliun Tahun 2021

Tingginya target realisasi investor itu salah satunya karena faktor bergeraknya aktivitas ekonomi pasca pandemi, dan upaya program vaksinasi, serta adanya sejumlah perusahaan yang izin usaha yang sudah beroperasi 2021. 
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (ketiga kanan) meninjau pelabuhan yang berada di kawasan industri terpadu Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, pada Kamis (8/3/2018). Kunjungan tersebut dalam rangka meninjau kesiapan peresmian JIIPE yang akan diresmikan Presiden Joko Widodo pada Jumat (9/3/2018)./Antara-Zabur Karuru
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (ketiga kanan) meninjau pelabuhan yang berada di kawasan industri terpadu Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, pada Kamis (8/3/2018). Kunjungan tersebut dalam rangka meninjau kesiapan peresmian JIIPE yang akan diresmikan Presiden Joko Widodo pada Jumat (9/3/2018)./Antara-Zabur Karuru

Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun ini optimistis bisa mengejar realisasi investasi Rp100 triliun - Rp120 triliun atau naik sekitar 25 persen seiring dengan berbagai upaya promosi investasi di sejumlah kawasan industri.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Jatim Aris Mukiyono mengatakan tingginya target realisasi investor itu salah satunya karena faktor bergeraknya aktivitas ekonomi pasca pandemi, dan upaya program vaksinasi, serta adanya sejumlah perusahaan yang izin usaha yang sudah beroperasi 2021. 

“Kemudian ada Bandara Kediri yang sudah pembebasan lahan, dan promosi investasi dari kabupaten/kota terus ditawarkan. Paling tidak tahun ini bisa mencapai Rp100 triliun saja sudah Alhamdulilah, karena realisasi tahun lalu Rp78,3 triliun,” jelasnya, Senin (15/3/2021).

Selain itu, lanjut Aris, saat ini kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) juga sedang menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Manufaktur dan Teknologi Tinggi yang diharapkan bisa menarik investor asing dengan perusahaan berteknologi tinggi.

“Kalau nanti menjadi KEK Manufaktur dan Teknologi Tinggi, akan ada investor dari Taiwan yang tertarik dan ini akan menggenjot investasi Jatim, bahkan di daerah-daerah sudah mulai care untuk membuat kawasan industri seperti di Nganjuk dan Ngawi,” jelasnya.

Aris menambahkan untuk realisasi investasi sejauh ini masih dikontribusi oleh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yakni 70 persen dan 30 persen merupakan PMA. Untuk PMA sendiri paling banyak dilakukan oleh Singapura.

“PMA terbesar kita masih Singapura yakni 80 persen, nah kenapa Singapura? Kan di sana penduduknya multi dunia, bisa saja mereka asal negara lain dengan basis perusahaan di Singapura,” jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, daerah terbesar untuk investasi PMA yakni Surabaya, Pasuruan, Sidoarjo, Gresik, dan Mojokerto. Dia pun memastikan, proses perizinan investasi di Jatim akan lebih dipermudah guna menarik investor.

“Ada info dari Semen Indonesia, bahwa ada kerja sama mereka dengan Jepang dan ternyata Jepang serius untuk investasi dan mereka kaget karena pengurusan izin gak sampai 3 bulan,” imbuhnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper