Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendorong Kabupaten Trenggalek dan Ponorogo untuk menyiapkan peta aliran irigasi dan memperkuat sektor agro tanaman kopi dan kakao sejalan dengan rampungnya pembangunan Bendungan Tugu dan Bendungan Bendo.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan 2 bendungan yang merupakan proyek pemerintah pusat ini diperkirakan rampung dan siap dialirkan mulai Juli tahun ini. Untuk itu, Pemkab Trenggalek dan Ponorogo perlu membuat detail peta aliran irigasi agar berguna dalam pengelolaanya.
“Saya ingin sampaikan bahwa ada harapan besar bagi warga Trenggalek karena Bendungan Tugu sudah mulai diairi dan bisa mengairi 1.200 hektar area persawahan di Trenggalek," katanya, Jumat (5/3/2021).
Dia menjelaskan saat ini progres pembangunan bendungan Tugu sudah mencapai 83 persen, sedangkan Bendungan Bendo di Ponorgo juga akan mulai dialiri Juni - Juli ini karena progres sudah 71,59 persen.
“Bendungan Bendo juga punya daya tampung 43,11 juta meter kubik, dan bisa digunakan untuk peningkatan layanan irigasi seluas 7.800 hektar area pertanian,” imbuhnya.
Khofifah mengatakan di dua daerah ini juga memiliki potensi besar selain padi, tanaman kopi dan kakao yakni sektor perikanan budidaya. Untuk sektor komoditas kopi dan kakao sendiri juga sudah menjadi andalan bagi Jatim maupun nasional untuk diolah menjadi produk bernilai tambah.
Baca Juga
“Sektor Hilir dari kopi dan kakao di Jatim sudah sangat banyak seperti untuk usaha coffee shop atau dijadikan hidangan sampingan, serta untuk diolah di pabrik,” imbuhnya.
Dia menambahkan, Pemprov Jatim sendiri Sudah menyiapkan peta rencana replantasi kopi dan coklat bersama pusat penelitian kopi dan kakao di Jember.