Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkot Surabaya Gelar Layanan Screening Donor Plasma Konvalesen

Pada tahap awal screening donor plasma ini dilakukan terhadap jajaran Pemkot Surabaya sekitar 200 orang pada 6 Februari mulai pukul 08.00.
Ilustrasi./Bisnis-Eusebio Chrysnamurtin
Ilustrasi./Bisnis-Eusebio Chrysnamurtin

Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya berencana menggelar screening donor plasma konvalesen di Gedung Wanita, Jalan Kalibokor Selatan untuk membantu mempercepat pengadaan kebutuhan plasma bagi pasien Covid-19.

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengatakan pada tahap awal screening donor plasma ini dilakukan terhadap jajaran Pemkot Surabaya sekitar 200 orang pada 6 Februari mulai pukul 08.00.

“Tahap awal ini dikhususkan untuk jajaran Pemkot dan juga jumlahnya memang tidak banyak karena masih ada keterbatasan personel dari PMI Surabaya,” katanya dalam rilis, Kamis (4/2/2021).

Dia mengatakan pada rencana awal, gerakan donor plasma konvalesen ini dilakukan di Balai Kota dan tercatat sudah ada 500 orang penyintas Covid-19 yang ingin mengikuti donor. Mereka merupakan masyarakat umum dan juga jajaran Pemkot.

“Karena memang PMI siapnya 200 orang/harii, maka kita batasi dulu 200 orang untuk jajaran pemkot supaya bisa memberikan teladan kepada masyarakat, Ayo kita bersama-sama donor plasma konvalesen,” katanya.

Namun begitu, ia memastikan akan tetap mendata warga yang ingin berpartisipasi dalam mendonorkan plasma konvalesennya, dan menyiapkan skema proses screening yang tepat bagi masyarakat umum.

“Rata-rata yang lolos screening itu 50 persen dari jumlah orang yang mengikuti screening, dan bagi yang lolos, nanti PMI akan menjadwalkan untuk donor sesuai kapasitas PMI hanya sekitar 25-30 orang/hari,” imbuhnya.

Seperti diketahui kebutuhan permintaan plasma konvalesen di Surabaya saat ini rerata bisa mencapai 75 kantong/hari, sedangkan sejak Juli 2020. Namun, PMI sendiri kesulitan untuk mendapatkan kantong darah plasma tersebut karena berbagai faktor.

Kepala PMI UDD Kota Surabaya dr. Budi Arifah mengatakan sulitnya mengumpulkan plasma konvalesen bukan hanya dari kesediaan para penyintas Covid-19 tetapi memang adanya persyaratan yang ketat.

“Syaratnya seperti harus bebas keluhan minimal 14 - 28 hari terakhir, lalu harus berusia 17 - 60 tahun dengan berat badan lebih dari 55 kg, memiliki kadar antibodi dan total liter antibodi igG spesifik Covid-19,” katanya.

Akibatnya, dari proses screening donor plasma ini ternyata banyak didapati calon pendonor yang tidak lolos persyaratan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper