Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Kopi Jatim Diproyeksikan Meningkat

Kinerja ekspor kopi, baik kopi olahan maupun jenis Arabika dan Robusta pada 2020 secara total mengalami penurunan 8 persen.
Pekerja menyortir biji kopi./Antara-Aditya Pradana Putra
Pekerja menyortir biji kopi./Antara-Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, SURABAYA - Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (Gaeki) Jawa Timur memproyeksikan volume ekspor kopi tahun ini bisa meningkat lagi setidaknya sama seperti kinerja pada 2019 yakni mencapai 70.000 - 75.000 ton.

Sekretaris Gaeki Jatim, Ichwan Nursidik mengatakan kinerja ekspor kopi, baik kopi olahan maupun jenis Arabika dan Robusta pada 2020 secara total mengalami penurunan 8 persen akibat kondisi pandemi termasuk adanya kelangkaan kontainer dalam pengiriman barang.

“Pengiriman kopi ke luar negeri akhir tahun lalu tersendat karena eksportir kesulitan mencari kontainer/shipping line, kalaupun ada harganya sangat mahal sekali ada kenaikan tarif 100 - 300 persen. Selain itu banyak negara yang kesulitan tenaga ekspor,” jelasnya, Rabu (27/1/2021).

Ichwan mengatakan melihat tren ekspor per kuartal pada tahun lalu juga menunjukan dampak dari pandemi. Tercatat pada kuartal I/2020 volume ekspor kopi mampu tumbuh 6 persen (Yoy), pada kuartal II/2020 mampu tumbuh 1 persen, kemudian pada kuartal III mulai turun -14 persen, dan pada kuartal terakhir anjlok -16 persen.

Adapun realisasi ekspor kopi asal Jatim pada 2020 tercatat hanya mencapai 64.621 ton. Jumlah tersebut turun 8 persen dibandingkan realisasi ekspor pada 2019 yakni mencapai 70.238 ton. Secara nilai, ekspor kopi Jatim mengalami penurunan 7 persen, dari realisasi 2019 yang mencapai US$148,9 juta menjadi US$138,5 juta.

“Mengingat sebagian kopi produksi 2020 masih banyak yang tertahan atau belum sempat diekspor, maka kita proyeksikan ekspor 2021 bisa naik 5 - 8 persen dari tahun lalu, termasuk produksi kopinya sendiri,” imbuh Ichwan.

Ichwan menambahkan ekspor kopi tahun lalu menyasar 16 negara tujuan, sebanyak 5 negara di antaranya merupakan negara tujuan ekspor non tradisional yang relatif baru bagi eksportir Jatim.

“Sebanyak 5 negara yang relatif baru ini adalah Filipina, Georgia, Uni Emirat Arab (UEA), Rusia dan Hong Kong,” katanya.

Sementara negara tujuan ekspor yang selama ini sudah menjadi langganan kopi dari Jatim di antaranya Mesir, Italia, Malaysia, Jepang, Inggris, Taiwan, Belgia, Amerika Serikat, Thailand, Maroko dan Timor Leste.

“Kontribusi ekspor terbesar kita masih Mesir sekitar 28,48 persen, disusul Italia 10,40 persen, Malaysia 9,41 persen, Jepang 8 persen, Inggris 6 persen, dan Taiwan 4,16 persen,” imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper