Bisnis.com, SURABAYA - Bukan hanya di Kota Malang, kondisi kasus Covid-19 Kabupaten Kediri juga menyebutkan bahwa jumlah pasien yang terkonfirmasi positif ternyata lebih banyak yang tidak memiliki gejala klinis.
Data di laman Jatim Tanggap Covid-19 pada Jumat (18/12/2020) menunjukkan total kasus positif Covid-19 di Kabupaten Kediri mencapai 1.971 kasus, jumlah tersebut bertambah 86 kasus dibandingkan kondisi pada 17 Desember 2020.
Tren kasus ini pun menjadikan kota kretek ini berada di zona merah atau daerah dengan risiko tinggi. Namun dari total kasus positif tersebut, sebanyak 1.240 orang tidak memiliki gejala klinis, sedangkan yang memiliki gejala klinis hanya sekitar 731 orang.
Pakar Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya, dr. Windhu Purnomo menyebut bahwa sebetulnya penularan Covid-19 hanya bisa dihentikan jika ada pembatasan pergerakan sosial mengingat banyak juga pasien positif yang ternyata tidak memiliki gejala sehingga potensi penularannya lebih besar.
“Pemerintah perlu mengambil kebijakan yang bisa membatasi interaksi antar orang. Ini merupakan satu-satunya cara mengendalikan kasus, sebab, virus itu dibawa oleh orang dan ditularkan oleh orang,” katanya.
Dia menjelaskan penularan Covid-19 itu tidak bisa hanya sebatas memakai masker dan mencuci tangan dengan sabun, serta menjaga jarak 2 meter. Menurutnya, menjaga jarak hanya mengurangi risiko penularan hingga 85 persen, sedangkan menggunakan masker medis mengurangi risiko 70 persen, masker kain 45 persen, dan mencuci tangan dengan sabun 35 persen.
Baca Juga
“Kalau memakai masker tapi tidak menjaga jarak, ya risiko penularan tetap tinggi, intinya batasi pergerakan,” katanya.
Adapun dari total kasus di Kediri tersebut sebanyak 1.425 orang telah sembuh atau dengan recovery rate 72,3 persen, serta sebanyak 147 orang meninggal dunia sehingga fatality rate-nya mencapai 7,46 persen.
Sementara pasien yang masih aktif sebanyak 399 orang saat ini masih dirawat di RS rujukan sebanyak 230 orang, melakukan isolasi mandiri sebanyak 169 orang dan kasus suspek/probable isolasi mandiri sebanyak 57 orang.