Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebanyak 995 Usaha Pariwisata Surabaya Dapat Dana Hibah Daerah

Jumlah besaran dana yang diterima setiap hotel dan restoran bergantung dari jumlah pajak yang dibayar ke daerah sejak 2019.
Ilustrasi penerapan protokol kesehatan di rumah makan.
Ilustrasi penerapan protokol kesehatan di rumah makan.

Bisnis.com, SURABAYA - Sebanyak 995 usaha pariwisata di Surabaya mendapatkan dana hibah sektor pariwisata sebagai bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari pemerintah pusat.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan dari 995 usaha pariwisata yang lolos verifikasi untuk mendapatkan dana hibah tersebut di antaranya adalah usaha hotel sebanyak 212 hotel dan 783 restoran.

“Mereka lolos verifikasi dan dianggap layak menerima dana hibah pariwisata dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” katanya, Kamis (3/12/2020).

Dia menjelaskan jumlah besaran dana yang diterima setiap hotel dan restoran bergantung dari jumlah pajak yang dibayar ke daerah sejak 2019. Setiap usaha pariwisata itu mendapatkan antara Rp1 juta - Rp2 miliar. Dana yang diberikan kepada hotel dilakukan melalui rekening, sedangkan dana untuk restoran diberikan secara langsung.

Adapun industri usaha yang berhak menerima dana hibah pariwisata ini adalah hotel dan restoran yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan pemerintah pusat, selain itu juga memiliki Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) yang masih berlaku. Syarat lain yang harus terpenuhi adalah usaha tersebut sudah masuk dalam daftar KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia) hotel dan restoran.

Menurut Antiek, dana hibah pariwisata ini sebagai salah upaya pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional. Sebab, salah satu industri usaha yang terdampak pandemi Covid-19 ini adalah hotel dan restoran.

“Sehingga hotel dan restoran diberikan insentif. Karena ketika pandemi, usaha hotel dan restoran banyak yang tidak hidup," imbuhnya.

Antiek menambahkan, dana hibah pariwisata ini diprioritaskan untuk membantu biaya operasional hotel dan restoran, seperti, kebutuhan Clean, Health, Save dan Environment (CHSE) untuk penerapan protokol kesehatan di tempat usaha.

"Diprioritaskan untuk menyiapkan protokol kesehatan di tempat usahanya. Kemudian bisa digunakan untuk membayar gaji pegawai, membayar biaya operasional mereka, seperti listrik, air dan sebagainya," imbuhnya.

Direktur PT Sushi Tei Surabaya, Steven Johnson Tjan mengaku bisa sedikit bernafas lega. Karena bantuan dana hibah tersebut bisa membantu usaha restorannya untuk tetap beroperasi.

“Sekitar 10 persen - 20 persen, dana hibah ini cukup membantu usaha restoran,” katanya.

Steven mengungkapkan, saat pandemi Covid-19, usaha restorannya sempat berhenti bahkan terpaksa merumahkan ratusan karyawan agar usahanya tetap dapat bertahan. Dari 1.100 karyawan yang dimiliki, yang masih bertahan hanya 250 orang.

“Namun sekarang kita sudah balik menjadi 750 karyawan, tapi gaji belum bisa full semua. Setelah dapat hibah ini, langsung THR dilunasi, setelah itu hutang di mal seperti biaya utilitas listrik, air dan gas," imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper