Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Jatim Tumbuh 5,89 Persen

Jika dibandingkan kondisi tahun lalu, kuartal III ini masih kontraksi tetapi masih lebih baik karena di kuartal III ini kontraksinya -3,75 persen
Pengunjung menikmati suasana di persawahan terasiring Songgo Langit, Licin, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (3/11/2020). Warga sekitar mengatakan, sejak masa pandemi Covid-19 kawasan persawahan terasiring di kaki Gunung Ijen itu banyak dikunjungi warga untuk melepas penat./Antara-Budi Candra Setya.
Pengunjung menikmati suasana di persawahan terasiring Songgo Langit, Licin, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (3/11/2020). Warga sekitar mengatakan, sejak masa pandemi Covid-19 kawasan persawahan terasiring di kaki Gunung Ijen itu banyak dikunjungi warga untuk melepas penat./Antara-Budi Candra Setya.

Bisnis.com, SURABAYA – Kinerja perekonomian Jawa Timur pada kuartal III/2020 tercatat mengalami pertumbuhan 5,89 persen dibandingkan kuartal II/2020 atau pada awal terjadinya pandemi Covid-19.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Dadang Hardiwan mengatakan meski secara kuartal mengalami pertumbuhan, tetapi jika dibandingkan kuartal III/2019, kondisi perekonomian Jatim masih mengalami kontraksi 3,75 persen, dan secara kumulatif Januari – September 2020, ekonomi Jatim terkontraksi 2,29 persen.

“Memang jika dibandingkan kondisi tahun lalu, kuartal III ini masih kontraksi tetapi masih lebih baik karena di kuartal III ini kontraksinya -3,75 persen, sedangkan kuartal II kontraksinya tinggi 5,9 persen,” jelasnya dalam paparan Berita Resmi Statistik, Kamis (5/11/2020).

Dengan tumbuhnya ekonomi 5,89 persen di sepanjang Juli – September ini, lanjut Dadang, hal ini menunjukkan geliat ekonomi Jatim mulai bergerak naik. Diharapkan kondisi ini dapat berlangsung sampai kuartal terakhir 2020.

Dadang menambahkan, di luar kondisi pandemi, memang tren pertumbuhan ekonomi di kuartal III selalu lebih baik dan lebih cepat dibandingkan kuartal-kuartal sebelumnya.

“Melihat laju pertumbuhan ekonomi Jatim di setiap kuartal III, pertumbuhan tertinggi ada di 2020 yakni 5,89 persen, sedangkan pada 2016 dan 2017 tumbuh 5,64 persen,” imbuhnya.

Adapun sejumlah sektor usaha yang menjadi penyumbang tertinggi dalam mendorong perekonomian Jatim di kuartal III ini adalah sektor jasa lainnya yang tumbuh 30,68 persen, disusul sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 21,43 persen, akomodasi makanan dan minuman 9,71 persen, konstruksi 7,92 persen, industri pengolahan 7,32 persen, perdagangan 7,17 persen, jasa perusahaan 5,24 persen, dan jasa pendidikan 4,66 persen.

“Untuk sektor jasa lainnya ini tumbuhnya sangat tinggi, ini dipicu oleh kondisi dibukanya kembali kegiatan ekonomi setelah PSBB seperti dibukanya tempat-tempat wisata, dan mal,” ujarnya.

Namun, kata Dadang, jika dibandingkan dengan kondisi tahun lalu, sektor jasa informasi dan komunikasi tahun ini menjadi sumber pertumbuhan ekonomi karena dengan kondisi pandemi banyak orang melakukan work from home yang membutuhkan jasa teknologi, kebutuhan pulsa dan internet.

“Di kuartal ini, sektor pertanian juga mencatatkan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya mengingat saat ini komoditas padi, dan perkebunan memasuki musim panen, begitu juga dengan perikanan tangkap dan peternakan karena ada momen Idul Adha,” imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper