Bisnis.com, SURABAYA – Kinerja perekonomian Jawa Timur pada kuartal III/2020 tercatat mengalami pertumbuhan 5,89 persen dibandingkan kuartal II/2020 atau pada awal terjadinya pandemi Covid-19.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Dadang Hardiwan mengatakan meski secara kuartal mengalami pertumbuhan, tetapi jika dibandingkan kuartal III/2019, kondisi perekonomian Jatim masih mengalami kontraksi 3,75 persen, dan secara kumulatif Januari – September 2020, ekonomi Jatim terkontraksi 2,29 persen.
“Memang jika dibandingkan kondisi tahun lalu, kuartal III ini masih kontraksi tetapi masih lebih baik karena di kuartal III ini kontraksinya -3,75 persen, sedangkan kuartal II kontraksinya tinggi 5,9 persen,” jelasnya dalam paparan Berita Resmi Statistik, Kamis (5/11/2020).
Dengan tumbuhnya ekonomi 5,89 persen di sepanjang Juli – September ini, lanjut Dadang, hal ini menunjukkan geliat ekonomi Jatim mulai bergerak naik. Diharapkan kondisi ini dapat berlangsung sampai kuartal terakhir 2020.
Dadang menambahkan, di luar kondisi pandemi, memang tren pertumbuhan ekonomi di kuartal III selalu lebih baik dan lebih cepat dibandingkan kuartal-kuartal sebelumnya.
“Melihat laju pertumbuhan ekonomi Jatim di setiap kuartal III, pertumbuhan tertinggi ada di 2020 yakni 5,89 persen, sedangkan pada 2016 dan 2017 tumbuh 5,64 persen,” imbuhnya.
Baca Juga
Adapun sejumlah sektor usaha yang menjadi penyumbang tertinggi dalam mendorong perekonomian Jatim di kuartal III ini adalah sektor jasa lainnya yang tumbuh 30,68 persen, disusul sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 21,43 persen, akomodasi makanan dan minuman 9,71 persen, konstruksi 7,92 persen, industri pengolahan 7,32 persen, perdagangan 7,17 persen, jasa perusahaan 5,24 persen, dan jasa pendidikan 4,66 persen.
“Untuk sektor jasa lainnya ini tumbuhnya sangat tinggi, ini dipicu oleh kondisi dibukanya kembali kegiatan ekonomi setelah PSBB seperti dibukanya tempat-tempat wisata, dan mal,” ujarnya.
Namun, kata Dadang, jika dibandingkan dengan kondisi tahun lalu, sektor jasa informasi dan komunikasi tahun ini menjadi sumber pertumbuhan ekonomi karena dengan kondisi pandemi banyak orang melakukan work from home yang membutuhkan jasa teknologi, kebutuhan pulsa dan internet.
“Di kuartal ini, sektor pertanian juga mencatatkan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya mengingat saat ini komoditas padi, dan perkebunan memasuki musim panen, begitu juga dengan perikanan tangkap dan peternakan karena ada momen Idul Adha,” imbuhnya.