Bisnis.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menilai penerapan protokol kesehatan ketat dan disiplin akan dapat memulihkan perekonomian secara baik di provinsi itu.
"Itu (protokol kesehatan) yang terpenting. Mari dijaga dan semua pihak harus disiplin," ujarnya di Surabaya, Minggu (1/11/2020).
Sektor perekonomian, kata dia, terangkat dari sektor pariwisata salah satunya karena adanya hari libur panjang dan mendatangkan banyak pengunjung.
Selain itu, pada momentum hari-hari lainnya juga tidak sedikit wisatawan datang seiring dibukanya tempat-tempat wisata, khususnya di Jatim.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut tak bosan mengingatkan kepada semua pihak, mulai pengelola, pengunjung maupun siapapun yang terlibat di sektor pariwisata untuk menomorsatukan protokol kesehatan.
"Apalagi, sektor wisata sangat terdampak dan berefek pada roda perekonomian lainnya, seperti jasa penginapan atau hotel, biro perjalanan, pedagang souvenir, makanan dan minuman dan lainnya," kata ketua umum PP Muslimat NU tersebut.
Baca Juga
Gubernur Khofifah juga telah mengunjungi sejumlah lokasi pariwisata, di antara di Selecta dan Jatim Park Grup (JTP) di Kota Batu pada Sabtu (31/10).
Untuk mengetahui penerapan protokol kesehatan yang diterapkan di sana, Khofifah menyempatkan melihat langsung area wisata sejarah, wisata dinopark hingga wisata keindahan lampu di setiap wahana.
"Saya melihat penerapan protokol kesehatannya memang sangat ketat. Wisatawan yang datang juga saling menjaga," katanya.
Di sisi lain, situasi Covid-19 di Jatim sesuai data nasional pada Minggu sore, pukul 16.00 WIB, secara kumulatif konfirmasi sebanyak 52.718 kasus, yang rinciannya dirawat jumlahnya 2.241 kasus (4,25 persen), angka sembuh mencapai 46.701 kasus (88,59 persen) dan meninggal dunia totalnya 3.776 kasus (7,16 persen).
Terkait sebaran zonasi, sejak beberapa hari terakhir belum berubah atau daerah berstatus zona orange (risiko penularan sedang) sebanyak 15 daerah, sedangkan zona kuning (risiko penularan rendah) jumlahnya 23 daerah.
Tentang pemeriksaan tes cepat dan tes usap, yakni sudah dilakukan sebanyak 1.033.319 kali tes cepat atau dengan populasi 40 juta penduduk di Jatim maka 1 dari 39 orang telah dites, kemudian tes usap mencapai 481.728 kali atau 1 dari 84 orang sudah diuji.