Bisnis.com, SURABAYA – PT Bumi Suksesindo (BSI) telah menggelotorkan lebih dari Rp7 miliar untuk membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19 di wilayah Banyuwangi sebagai bagian dari kepedulian perseroan terhadap masyarakat sekitar.
Direktur BSI, Boyke Abidin mengatakan dari total anggaran yang dikeluarkan tersebut sebagian besar digunakan untuk pembelanjaan alat PCR, ventilator, alat rapid test, masker, baju hazmat, pengadaan tempat cuci tangan hingga bantuan paket sembako bagi warga.
“Bantuan ini jadi komitmen kami kepada masyarakat Banyuwangi untuk terlibat aktif dalam penanganan Covid-19, kami berharap bantuan ini dapat meningkatkan kemampuan Banyuwangi dalam mendeteksi status keterjangkitan seseorang,” ujarnya dalam Media Gathering BSI, Senin (19/10/2020).
Dia mengatakan sejak pandemi Covid-19, perseroan terlibat aktif dalam berbagai upaya pencegahan dan penanganannya melalui sebuah satuan tugas khusus. Tugas pertama satgas adalah menyusun protokol kesehatan dan memastikan protokol tersebut dipatuhi oleh seluruh karyawan, termasuk melakukan tes swab PCR dan karantina bagi karyawan yang datang dari luar Banyuwangi.
“Selain itu, satgas juga berkoordinasi dengan satgas Covid-19 pemerintah dari tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten untuk mendukung kerja-kerja mereka,” imbuhnya.
Communication Affairs Manager BSI, Yusi Avianto Pareanom menambahkan meski pandemi perseroan tetap menjalankan sejumlah program CSR berupa pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM) di sekitar perusahaan.
“Memang ada kegiatan yang agak berkurang, kecuali kegiatan besar seperti pembangunan infrastruktur karena kami juga fokus penanganan Covid-19,” katanya.
Adapun terdapat 3 proyek infrastruktur besar yang telah diselesaikan yakni pengecoran Jalan Pancer-Pulau Merah sepanjang 3,85 km, normalisasi sungai Gonggo sepanjang 5,2 km, dan pengadaan air bersih untuk 184 KK di Rowojambe, Pancer, Sumberagung.
“Kondisi jalan yang semakin baik dapat mendorong perkembangan dua tempat wisata di selatan yakni Pantai Mustika Pancer dan Pulau Merah. Selain itu, distribusi perikanan dari Pancer ke luar daerah makin lancar,” imbuhnya.
Sedangkan proyek tandon air di Rowojambe baru bisa menjangkau 184 KK dengan panjang jaringan 4.000 meter. Diharapkan program air bersih ini dapat mengatasi permasalahan kekurangan air di musim kemarau dan menanggulangi masalah kesehatan yang berhubungan dengan sanitasi.
“Untuk program normalisasi sungai Gonggo, dimungkinkan petani dapat bercocok tanam hingga panen, meskipun pada musim hujan,” imbuhnya.
Yusi menambahkan, perseroan juga masih fokus pada kegiatan pemberdayaan UMKM seperti program membuat sebanyak 57 jenis produk olahan yang diikuti 50 orang yang kebanyakan adalah perempuan. Serta program budidaya kambing yang sudah berkembang menjadi 528 ekor yang dikelola oleh 170 orang terbagi menjadi 11 kelompok.
“Beasiswa juga tetap jalan untuk 24 orang berupa besasiswa S1 dan 115 beasiswa untuk SD – SMA, dan 59 peserta program paket B dan C,” imbuhnya.