Bisnis.com, SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menargetkan dalam 5 tahun ke depan pesantren Jatim mampu mencetak sebanyak 1.000 produk unggulan dan 1 juta wirausaha baru di kalangan pesantren.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan Jatim memiliki nafas perjuangan dan komitmen untuk meningkatkan kapasitas dan produktivitas ekonomi syariah dari berbagai bidang, utamanya untuk mengatasi pandemi Covid-19.
“Kami melihat peluang dan potensi pengembangan ekonomi syariah baik di Jawa dan Indonesia ini bisa menjadikan referensi syariah dunia. Ini bisa dilakukan melalui pengembangan industri produk halal, pengembangan keuangan syariah, pengembangan sosial syariah, dan perluasan kegiatan usaha syariah,” ujarnya dalam pembukaan Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) 2020, Senin (5/10/2020).
Dia mengatakan Pemprov Jatim sendiri terus berupaya mendorong industri halal mulai dari produk pangan, sertifikasi halal produk UMKM, hingga sertifikasi sembelih halal baik di Rumah Potong Hewan (RPH) maupun pasar tradisional, dan produk medis halal melalui pengembangan cangkang kapsul berbahan rumput laut sehingga menjadi halal.
“Selain itu ada pengembangan Islamic Science Park (ISP) di Madura yang masuk dalam program pembangunan dalam Perpres 80 Tahun 2019. Kami harap ini akan jadi gravitasi ekonomi syariah dunia yang ada di Indonesia,” ujarnya.
Khofifah menambahkan Jatim memiliki sebanyak 6.000 pesantren yang berpotensi besar untuk dikembangkan melalui program One Pesantren One Product (OPOP), dengan harapan bisa menciptakan 1 juta wirausaha baru dari kalangan pesantren juga alumninya, serta mencetak 1.000 produk unggulan pesatren dalam 5 tahun ke depan.
Baca Juga
“Sejalan dengan tema Fesyar 2020 yakni akselerasi peran syariah dalam mendorong ekonomi regional, kami sambut kegiatan yang dapat menggerakkan ekonomi syariah. Meskipun Fesyar ini dilakukan secara virtual, tapi diharapkan tetap bisa menggeliatkan ekonomi di Jawa,” imbuhnya.