Bisnis.com, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akan terus gencar mengampanyekan ajakan bermasker hingga ke daerah pedesaan guna menekan penyebaran Covid-19 sekaligus menjaga kondisi perekonomian.
Dia mengatakan dalam setiap kampanye protokol kesehatan, Pemprov Jatim menggandeng berbagai sektor instansi, seperti dengan sektor keuangan dan perbankan yakni Bank Indonesia, Bank Jatim, Bank UMKM Jatim, BNI, dan OJK yang dilakukan dengan cara gowes atau bersepeda di Kabupaten Blitar pada 4 Oktober 2020.
“Sebagian besar tim kampanye kali ini adalah tim bankir, karena sinergi ini adalah kebutuhan," katanya dalam rilis, Senin (5/10/2020).
Dia mengatakan bersama para ahli perbankan Jatim ini, kegiatan bersepeda tersebut diharapkan dapat mempercepat laju pemulihan ekonomi Jatim seraya mengingatkan masyarakat akan pentingnya disiplin protokol kesehatan Covid-19.
“Kehadiran para pimpinan bank ini, menjadi suatu kunci keberseiringan antara menggerakkan ekonomi dan mengendalikan penyebaran Covid-19,” imbuhnya.
Meski begitu, katanya, komitmen masyarakat dalam menegakkan protokol kesehatan menjadi garda terdepan dalam menyelamatkan ekonomi dari pandemi Covid-19, termasuk upaya percepatan tracing terhadap orang yang kontak erat dengan pasien positif dan layanan perawatan di RS rujukan untuk mempercepat kesembuhan.
Baca Juga
“Kalau masyarakat sehat, ekonominya sehat. Masyarakat selamat, ekonomi selamat," katanya.
Dia menambahkan penyelamatan ekonomi itu juga berseiring dengan pemberian berbagai stimulus pemerintah pusat dan daerah seperti BLT, BNPT, bantuan subsidi upah, dan Banpres-PUM kepada usaha mikro.
“Stimulus perbankan seperti restrukturisasi kredit dan kemudahan kredit juga sudah dikucurkan untuk mengurangi beban dari dampak Covid-19,” imbuhnya.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Jatim, hingga 4 Oktober 2020 tercatat total kasus positif Covid-19 mencapai 44.898 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 38.403 orang telah sembuh (85,53 persen), sebanyak 3.280 orang telah meninggal dunia (7,31 persen), dan sebanyak 3.215 orang masih dirawat (7,16 persen).