Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Permintaan Produk Ikan Olahan Mulai Membaik

Awal pandemi mulai Maret-April 2020 cukup mengalami masalah dalam transportasi/distribusi antar wilayah karena PSBB sehingga ada penurunan pasar sampai 70 persen - 80 persen terutama untuk food service dari hotel, restoran, kafe, dan katering.
Peni Widarti
Peni Widarti - Bisnis.com 18 September 2020  |  14:00 WIB
Permintaan Produk Ikan Olahan Mulai Membaik
Pengolahan ikan.

Bisnis.com, SURABAYA - Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) menyebut tren permintaan pasar seperti ikan dan udang sudah mulai membaik dibandingkan pada awal pandemi Covid-19.

Ketua Umum AP5I, Budhi Wibowo mengatakan situasi unit pengolahan ikan (UPI) pada awal pandemi mulai Maret-April 2020 cukup mengalami masalah dalam transportasi/distribusi antar wilayah karena PSBB sehingga ada penurunan pasar sampai 70 persen - 80 persen terutama untuk food service dari hotel, restoran, kafe, dan katering.

"Tetapi mulai Juli 2020 sampai sekarang sedikit membaik, kalau ada penurunan hanya sekitar 50 persen- 60 persen dibandingkan sebelum pandemi baik pasar domestik maupun luar negeri," jelasnya, Kamis (17/9/2020).

Sedangkan untuk pasar retail atau penjualan lewat retailer (jaringan supermarket), kata Budhi, masih cukup stabil dan sedikit tumbuh di pasar ekspor dan dalam negeri, terutama penjualan online tumbuh pesat.

Budhi menambahkan, saat ini permasalahan utama Industri pengolahan perikanan adalah kekurangan bahan baku, sehingga rata-rata utilitas pengolahan hanya sekitar 60 persen.

Bahkan harga bahan baku di Indonesia lebih mahal dari negara pesaing seperti India, Vietnam, dan Equador akibatnya daya saing Indonesia menjadi lemah.

"Perlu dukungan dari pemerintah untuk upaya peningkatan suplai bahan baku dari sektor perikanan budi daya dan perikanan tangkap," imbuhnya.

Selain itu, katanya, pemerintah perlu fokus mengembangkan infrastruktur pendukung pada sentra-sentra perikanan budi daya antara lain listrik, saluran irigasi dan jalan produksi dan pada sentra-sentra perikanan tangkap seperti listrik, pelabuhan perikanan, dan pabrik es.

"Juga perlu ada penyederhanaan perijinan di sektor hulu seperti tambak, dan kapal nelayan baik itu perizinan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, termasuk bantuan modal UMKM pembudidaya, kelompok nelayan yang jadi binaan industri," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

perikanan jatim
Editor : Miftahul Ulum

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Banner E-paper
    back to top To top