Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkatkan Produksi Pangan, Pemkab Blitar Perbaiki Sistem Pengairan

Ada sekitar 100 sumur di lahan kering yang dibangun Pemda.
Petani di Kab. Blitar antusias menanam tanaman holtikultura dengan adanya pasokan air, seperti dari sumur dalam.
Petani di Kab. Blitar antusias menanam tanaman holtikultura dengan adanya pasokan air, seperti dari sumur dalam.

Bisnis.com, BLITAR - Pemkab Blitar terus memperbaiki dan meningkatkan sistem pengairan untuk meningkatkan produksi pangan di daerah tersebut.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar Wawan Widianto mengatakan salah satu upaya meningkatkan pasokan air bagi petani yakni membuat sumur. Ada sekitar 100 sumur di lahan kering yang dibangun Pemda agar dapat diakses petani untuk mengairi lahan mereka sehingga indeks penanamannya meningkat.

“Seperti di lahan kering yang sebelumnya sawah tadah hujan dengan satu kali tanam setiap tahun, bisa ditanami dua kali, bahkan tanaman hortikultura,” jelasnya dihubungi, Selasa (11/8/2020).

Selain pembuatan sumur, upaya peningkatan pengairan dilakukan dengan program pembangunan embung, penggunaan, penggunaan pipa, long storage, dan lainnya.

Ditambah dengan bantuan saprodi, dia menegaskan, maka produksi pertanian dapat ditingkatkan. Seperti padi bisa ditingkatkan menjadi 7-8 ton/hektare.

Dari total lahan tanaman padi seluas 51.000 hektare, kata dia, sudah berhasil ditingkatkan indeks penanamannya menjadi 2-3 kali per tahun.

Ke depan, kata Wawan, Pemkab Blitar mendorong budidaya pertanian secara organic karena dari sisi produksi lebih tinggi, harga lebih kompetitif, dan ramah terhadap lingkungan.

Sebagai uji coba, dikembangkan tanaman padi seluas 6 hektare dengan produksi bisa mencapai 12 ton/hektare. “Penanganan produk organic diharapkan bisa menyeluruh, dari sisi budi dayanya, penanganan pascaproduksi, dan penciptaan pasarnya,” ujarnya.

Sementara itu, dalam unggahan di media sosial resmi Pemkab Blitar, Bupati Blitar Rijanto memberikan apresiasi kepada petani muda Rudi Krisdanto, dari kelompok tani Desa Pasiraman, Kecamatan Wonotirto.

Menurut dia, lahan yang dulunya kering melalui Dinas Pertanian dan Pangan Kab. Blitar yang hadir membangun sumur-sumur dalam dengan tujuan agar masyarakat di sana bisa bertani di lahan kering.

Pola ini pada akhirnya diadopsi dan diaplikasi masyarakat sekitar. “Alhamdulillah berbuah nyata. Dengan memanfaatkan pupuk cair dari limbah sapi perah, lahan di Pasiraman Wonotirto berperan dalam produksi melon dan bawang merah yang jika ditotal tahun 2019 kemarin Kabupaten Blitar menghasilkan panen 327.000 ton. Luar biasa bukan?! kita kompak, bisa!,” ucapnya.

Karena itulah, dia meminta agar masyarakat Kab. Blitar terus berinovasi,berkarya semangat berjuang bahu membahu untuk daerah, yakni Kabupaten Blitar.(K24)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper