Penjualan Hotel di Jatim Dilakukan Tertutup

Saat pandemi seperti sekarang pun tetap ada pemilik hotel yang menjual asetnya dengan berbagai alasan.
Ilustrasi./Bisnis-Amri Nur Rahmat
Ilustrasi./Bisnis-Amri Nur Rahmat

Bisnis.com, SURABAYA – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur menyebut tren penjualan hotel di Jatim saat pendemi Covid-19 rata-rata tidak dilakukan secara terbuka apalagi melalui situs jual beli properti.

Sekretaris PHRI Jatim, Sugito Adhi mengatakan jual beli yang dilakukan pemilik hotel kepada investor lain memang sudah lumrah dilakukan bahkan sebelum ada Covid-19. Namun di saat pandemi seperti sekarang pun tetap ada pemilik hotel yang menjual asetnya dengan berbagai alasan.

“Di Jatim berbeda dengan daerah lain seperti Jakarta dan Bali yang jumlah hotelnya sangat banyak. Pemilik aset di sini sangat jarang menjual atau menginfokan melalui situs, karena jual beli bagi mereka adalah rahasia. Memang ada yang berniat menjual dalam kondisi seperti sekarang tapi tidak terang-terangan,” jelasnya kepada Bisnis, Minggu (12/7/2020).

Menurutnya pemilik hotel yang menjual asetnya memiliki berbagai alasan, diperkirakan saat ini karena dampak Covid-19 yang telah menghantam sektor perhotelan, hingga alasan lain misalnya pemilik hotel ingin konsentrasi pada bidang usaha lain yang dimilikinya.

“Ada yang mungkin menjual karena keuntungan dari nilai yang tumbuh, ada banyak alasan kenapa mereka melepas. Kebetulan sekarang Covid-19 mungkin ada yang memanfaatkan kondisi itu,” imbuhnya.

Sugito menambahkan saat ini kondisi hotel di Jatim terus berusaha merangkak naik. Tingkat okupansinya juga masih sekitar 10 persen - 15 persen. Selain sudah ada tamu menginap untuk liburan singkat, hotel juga sudah mulai terbantu dengan bisnis MICE meskipun hanya mampu mendatangkan 10 – 20 orang.

“Beberapa minggu ini sudah ada pergerakan walaupun tidak cepat karena masih ada regulasi soal traveling, dan beberapa fasilitas yang belum bisa dibuka, dan jumlah orang dibatasi, ini juga kaitanya dengan bisnis angkutan udara. Kalaupun okupansi hotel nanti bisa 20 persen itu sudah bagus,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper