Bisnis.com, SURABAYA - Direktur PTPN XI, Dwi Satriyo Annurogo memastikan kecukupan dan kualitas bahan baku tebu pada pelaksanaan musim giling tahun 2020, setelah dirinya melakukan kunjungan ke Pabrik Gula (PG) Semboro dan Djatiroto.
"Setelah saya melihat langsung Hak Guna Usaha (HGU) Jolondoro dan HGU SPADA yang dikelola PG Semboro serta HGU di PG Djatiroto, kami yakin kualitas dan produktivitas lahan masih prima baik untuk giling saat ini maupun persiapan tahun giling 2020 atau 2021," kata Dwi dalam keterangan persnya di Surabaya, usai kunjungannya Jumat (10/7/2020).
Dwi memastikan bahan baku yang berasal dari HGU lebih terjamin kualitasnya, sudah masak (maturity) dan segar.
"Bahan baku tebu yang berasal dari HGU dalam kontrol penuh kami, penataan varietas hingga pengelolaan tebang muat angkut tergantung kami juga, sehingga hasilnya pun seharusnya terjaga," katanya.
Ia mengatakan kualitas tebangan yang memenuhi unsur manis bersih dan segar (MBS) sudah menjadi brand PTPN XI.
Oleh karena, Dwi ingin menjadikan HGU sebagai etalase PTPN XI, sehingga bukan hanya menjadi teladan bagi petani dalam pengelolaan lahan tetapi juga bisa mendukung pencapaian produksi.
Baca Juga
Dalam kunjungan itu, Dwi menekankan penanganan pascatebang, yakni kegiatan muat dan angkut hingga proses giling agar tidak memerlukan waktu panjang, sehingga tidak merusak potensi rendemen tebu tersebut.
Sementara itu, General Manager PG Djatiroto, Kristanto menambahkan saat ini sudah ada empat kebun yang sudah ditebang dengan protas 200 ton per hektarenya, diantaranya afdeling Dawuhan dan Genitri Lor.
Sebelumnya, pelaksanaan giling tahun 2020 yang dimulai awal Juni 2020 oleh PTPN XI hingga kini terealisasi sebesar 646.000 ton, atau 15 persen dari target total bahan baku tebu sebanyak 4,2 juta ton, dengan target produksi gula sebesar 346.000 ton.
Total kapasitas terpasang pabrik gula milik PTPN XI adalah 42.137 TCD (ton cane day), dengan luas lahan sendiri 10.591 hektare dan 45.247 hektare lahan milik petani.