Bisnis.com, SURABAYA - Presiden Joko Widodo berkunjung ke Jawa Timur, Kamis (25/6/2020), guna memantau perkembangan penanganan Covid-19 di wilayah setempat.
Presiden lantas menggelar pertemuan dengan Gubernur Jatim, dan kepala daerah di Gedung Grahadi. Setelah menerima laporan dari kepala daerah, Presiden memberi tenggat dua pekan agar penyebaran Covid-19 di Jatim terkendali.
Hampir dua pekan setelah pertemuan itu, data menunjukkan kasus penyebaran corona masih terus bertambah. Salah satunya di Surabaya, salah satu episentrum penyebaran Covid-19 di Jatim.
Namun demikian, ada fenomena sepekan terakhir kasus positif Covid-19 di Kota Pahlawan melandai, meski tetap ada puluhan orang baru terinfeksi. Dalam beberapa hari tingkat kesembuhan pasien juga lebih tinggi dibanding konfirmasi positif.
Halo!
— Sapawarga Kota Sby (@SapawargaSby) July 8, 2020
Berikut disampaikan update data COVID-19 di Kota Surabaya sampai dengan tanggal 7 Juli 2020 ? pic.twitter.com/xiTzA6pujt
Berikut rincian tambahan konfirmasi Covid-19 di Surabaya yang dihimpun dari Pemprov Jatim.
Jumat, (26/6/2020), bertambah 187 orang.
Sabtu, (27/6/2020), bertambah 70 orang.
Minggu, (28/6/2020), bertambah 96 orang.
Senin, (29/6/2020), bertambah 95 orang.
Selasa, (30/6/2020), bertambah 210 orang.
Rabu, (1/7/2020), bertambah 156 orang.
Kamis, (2/7/2020), bertambah 128 orang.
Jumat, (3/7/2020), bertambah 99 orang.
Sabtu, (4/7/2020), bertambah 131 orang.
Minggu, (5/7/2020), bertambah 136 orang.
Senin, (6/7/2020), bertambah 52 orang.
Selasa, (7/7/2020), bertambah 56 orang.
Adapun kasus konfirmasi Covid-19 di Surabaya per Selasa (7/7/2020) sebanyak 6.573 orang. Dari jumlah tersebut, 2.962 orang (45,06 persen dirawat), 3.071 orang (46,72 persen) konfirmasi sembuh dan 540 orang (8,22 persen) meninggal.
Dari jumlah pasien dirawat, sebanyak 1.445 orang (48,78 persen) isolasi rumah, 488 orang (16,48 persen) isolasi gedung dan 1.029 orang (34,74 persen) isolasi RS.
Adapun pasien dalam pengawasan 5.496 orang. Sebanyak 2.380 orang (43,3 persen) dirawat, 2.764 orang (50,29 persen) sehat dan 352 orang (6,4 persen) meninggal.
Dari jumlah yang dirawat, sebanyak 1.318 orang (55,38 persen) isolasi rumah dan 1.062 orang (44,62 persen) isolasi RS.