Bisnis.com, SURABAYA - Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah meminta agar bupati/wali kota di Surabaya Raya untuk merevisi dan mempertajam kembali perwali/perbup serta melaksanakannya dengan serius pada masa transisi berakhirnya PSBB jilid 3.
"Saya minta bupati dan wali kota. Mari kita selesaikan ini, jangan cuma pakai data, fakta atau drama dan sebagainya, mari kita real semuanya. Buatlah semacam fakta integritas, dan berikan aturan dalam perwali/pergub dengan tegas dan kita siap mengawalnya," katanya saat rapat keputusan berakhirnya PSBB Jilid 3 Surabaya Raya, Senin (8/6/2020).
Menurutnya tindakan tegas dan komitmen kepala daerah yang tidak setengah hati itu sangat diperlukan mengingat hingga saat ini masyarakat Jatim sangat susah untuk disiplin.
"Padahal sederhana sekali, hanya masker, jaga jarak dan cuci tangan, tapi kenyataannya di lapangan tidak," katanya.
Widodo menambahkan apapun istilah pencegahan penyebaran Covid-19, jika tidak dilaksanaman dengan tulus dan sungguh-sungguh tidak akan ada artinya.
Selama ini, katanya, TNI/Polri terus menerus berupaya bekerja menyelesaikan persoalan di lapangan, yakni mendisiplinkan masyarakat agar melaksanakan protokol kesehatan, terutama di tempat-tempat keramaian seperti pasar, mal, stasiun, bandara dan kafe-kafe.
"Pendisplinan masyarakat sudah kita lakukan, tetapi kalau pemda setengah-setengah ya sama saja. Walaupun konsep sebagus apapun, kalau hanya TNI/Polri yang menyelesaikan ya tidak bisa. Ini untuk kepentingan bersama, tidak bisa sendiri-sendiri, semua harus campur tangan," tegasnya.
Selain itu, katanya, pada saat mendirikan Jatim RS Darurat, TNI pun meminta dukungan tenaga medis dari pusat dan dalam 3 hari langsung didatangkan.
"Ini bentuk komitmen TNI/Polri, tapi kalau dukungan kita tidak direspons oleh pemda ya sama saja," katanya.
Soal kampung tangguh, kata Widodo, termasuk konsep yang sangat bagus. Bahkan di Sidoarjo ada salah satu daerah di RW 8 serius melaksanakan kampung tangguh sehingga satu RW tersebut bebas terjangkit Covid-19 meskipun RW di sekelilingnya telah menjadi zona merah.
"Kampung tangguh itu konsepnya bagus tapi kalau tidak dilaksanakan atau setengah-setengah ya sama saja. Kampung tangguh ini bagus karena bukan hanya untuk menangani Covid-19 tapi juga masalah keamanan," ujarnya.