Bisnis.com, SURABAYA - Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Kediri bertambah dari kluster baru dan kluster Industri.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kediri dr Ahmad Chotib menjelaskan per Senin, 1 Juni 2020 terdapat 110 kasus positif kasus Covid-19, dengan rincian 93 orang dirawat, 9 sembuh dan 8 meninggal.
"Senin 1 Juni terdapat empat tambahan kasus positif," jelasnya dalam keterangan tertulis, Senin.
Empat tambahan tersebut terdiri dari satu orang warga Desa Bangle, Kecamatan Ngadiluwih. Satu kasus klaster Araya, Tulungagung. Serta, dua klaster baru warga Desa Gampeng, Kecamatan Gampengrejo. Keempatnya isolasi mandiri.
Baca Juga : Panduan Menikah di Masa Pandemi |
---|
Adapun rincian kasus akumulatif Covid-19 di Kabupaten Kediri yakni, tiga orang klaster Araya Tulungagung, dua orang klaster Jakarta, satu orang klaster Kalimantan, tiga orang klaster Maspion Sidoarjo, satu orang klaster Sampoerna, lima orang klaster pelatihan haji.
Adapula 38 orang klaster pabrik rokok Mustika, 6 orang klaster PP Temboro, 6 orang klaster Surabaya, dua orang klaster Desa Ngaduluwih, 4 orang klaster Desa Kwadungan, 5 orang klaster Desa Kambingan.
Selain itu, ada 5 orang klaster Desa Toyoresmi, 3 orang klaster Desa Bobang, dua orang klaster Desa Kedawung,3 orang klaster Desa Kedak dan 21 klaster baru.
Kasus di Kota Kediri
Sementara perkembangan Covid-19 di Kota Kediri, dilaporkan satu pasien terkonfirmasi meninggal dunia.
"Pasien ini sempat dirawat di Rumah Sakit Kilisuci atau Gambiran Lama sejak tanggal 27 Mei 2020," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dalam rilisnya di Kediri, Senin.
Ia mengatakan pasien sempat mengalami sesak nafas, sehingga dirujuk ke RSUD Gambiran Kota Kediri untuk perawatan. Yang bersangkutan merupakan warga Kelurahan Blabak, Kota Kediri yang merupakan klaster Pabrik Rokok di Tulungagung.
Pasien ini telah tes swab dan terkonfirmasi positif.
Baca Juga : Dinamika Seputar Jawa Timur |
---|
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Kediri dr Fauzan Adima menjelaskan pasien juga mengalai pembesaran jantung. "Beliau juga memiliki penyakit diabetes dan hipertensi," katanya.
Di Kota Kediri, data per Senin (1/6), jumlah orang dalam pemantauan (ODP) 322, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) 31 orang, dan pasien yang terkonfirmasi positif adalah 45 orang, dimana 36 orang masih dirawat, satu orang masih dipantau, satu orang sudah dinyatakan sembuh dan satu orang meninggal dunia.
Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur mencatat jumlah pasien terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona jenis baru di wilayah setempat sampai Senin mencapai 4.920 orang.
Terkait dengan pasien sembuh dari infeksi virus corona di Jatim saat ini mencapai 699 orang (14,21 persen).
Jumlah pasien terkonfirmasi positif 4.920 orang, PDP 6.687 orang dan ODP 24.737 orang. Persentase pasien positif yg sembuh 14,21%, dirawat 76,73% dan meninggal 8,50%.
— Pemprov Jawa Timur (@JatimPemprov) June 1, 2020
Jaga kesehatan ya, tetap optimis penderita COVID-19 bisa sembuh. #LawanCovid19 pic.twitter.com/uX50VgTlpU
Untuk kasus meninggal dunia karena COVID-19 di Jatim hingga saat ini tercatat 418 orang (8,5 persen) atau tambahannya enam orang, yaitu tiga orang di Surabaya dan masing-masing satu orang di Lamongan, Bojonegoro serta Kota Kediri.
Terkait warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim tercatat 6.687 orang, sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 24.737 orang.