Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya memaparkan sejumlah data upaya penanganan virus corona sebagai respons cuitan dokter di salah satu rumah sakit yang mengkritik upaya mengerem Covid-19 di wilayah setempat.
Hanya saja rilis data tersebut bukan malah menunjukkan keberhasilan. Sebaliknya, data yang dipaparkan menunjukkan betapa tingginya penyebaran Covid-19 di Kota Pahlawan.
Pemkot Surabaya merilis telah melakukan tes swab 3.086 kali dengan hasil 2.118 positif Covid-19. Tidak dirinci periode tes dilakukan, termasuk apakah itu tes untuk deteksi perdana atau tes swab berulang bagi pasien dirawat.
Data gelondongan itu menunjukkan positive rate 68 persen. Positive rate didapatkan dari jumlah hasil positif dibagi jumlah kasus yang diperiksa spesimen. Sementara secara nasional positive rate 12,2 persen.
Hanya bedanya rilis data nasional bersifat harian, sedangkan Kota Pahlawan memaparkan data gelondongan tanpa keterangan periode.
Dari data yang dirilis melalui twitter Humas Pemkot Surabaya, dipersoalkan juga perbandingan antara jumlah tes cepat dengan hasil reaktif. Surabaya telah melakukan tes cepat ke 21.837 orang dan 2.129 dinyatakan positif. Tingkat positif dari tes cepat 9,74 persen.
Pertanyaan netizen atas publikasi Humas Pemkot Surabaya di-twitter tersebut belum direspons. Namun demikian, mereka menilai bila angka itu benar maka kasus di Surabaya yang belum terjangkau tes jauh lebih besar.
Terima kasih atas perhatian kepada semua pihak yg peduli dengan penanganan Covid19 di Surabaya.
— Humas Kota Surabaya (@BanggaSurabaya) May 27, 2020
Tentu kita tahu, sudah 2bulan Covid19 berada di Surabaya. Bahkan sebelum kedatangan Covid19, kami sudah siapkan beberapa hal. Namun ada informasi yang tidak benar beredar.
[A THREAD] pic.twitter.com/w68kb27icU