Bisnis.com, SURABAYA - Kasus positif Covid-19 diprediksi segera mencapai puncak seiring dengan gencarnya dilakukan tes cepat (rapid test) deteksi infeksi virus corona.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjelaskan sudah menggelar rapid test 17.000 orang, dengan sasaran wilayah yang terdapat banyak pasien Covid-19. Dari jumlah tersebut yang reaktif sekitar 10 persen.
"[Kasus di Surabaya] meningkat di design, rapid test gencar dilakukan. Benar bertambah banyak tapi akan turun," jelasnya dalam Webinar yang digelar Liputan6, Selasa (26/5/2020).
Dia mencontohkan pada awal mula rapid test massal ditemukan 80 orang reaktif dari 200 orang yang dites. Belakangan jumlah tersebut turun hanya 8 orang sampai 10 orang dari jumlah yang dites sama.
"Kasus memang bertambah tapi dalam beberapa hari ini akan turun," tuturnya.
Merujuk data yang dipublikasi Pemprov Jawa Timur pergerakan pasien positif Covid-19 kumulatif di Surabaya sbb:
Baca Juga
Senin 25 Mei, 2.095 bertambah 120 orang
Minggu 24 Mei, 1.975 bertambah 46 orang
Sabtu 23 Mei, 1.927 bertambah 310 orang
Jumat 22 Mei, 1.617 bertambah 51 orang
Kamis 21 Mei, 1.566 bertambah 311 orang
Rabu 20 Mei, 1.255 bertambah 86 orang
Selasa 19 Mei, 1.169 bertambah 63 orang
Merujuk data yang dipublikasi Pemkot Surabaya, pasien positif Covid-19 dalam perawatan Surabaya sbb:
Senin 25 Mei, 1.730 orang
Minggu 24 Mei, 1.624 orang
Sabtu 23 Mei, - orang
Jumat 22 Mei, 1.294 orang
Kamis 21 Mei, 1.253 orang
Rabu 20 Mei, 955 orang
Selasa 19 Mei, 889 orang
Membandingkan data tersebut ada perbedaan pertambahan pasien per hari. Ada kemungkinan perbedaan tersebut karena ada pasien positif yang tidak memerlukan perawatan atau OTG.
Gubernur Jawa Timur Khofifah menjelaskan orang tanpa gejala (OTG) namun positif Covid-19 di Jatim semakin banyak. Semula OTG terkonfirmasi Covid-19 di Jatim 21 persen kini mencapai 34,2 persen.