Bisnis.com, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan lonjakan pasien positif Covid-19 di Kota Pahlawan beberapa waktu terakhir masih bakal berlanjut.
"Penambahan masih akan tinggi tetapi setelah itu akan turun," jelasnya melalui pertemuan virtual yang diselenggarakan Liputan6, Selasa (26/5/2020).
Risma menjelaskan peroketan pasien Covid-19 karena jajarannya mencari penderita dengan cara rapid test dan swab massal. Langkah itu bisa menemukan pasien dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus.
Pemerintah Kota Surabaya melakukan rapid test (tes cepat) Covid-19 ke 19.416 orang sampai Sabtu 23 Mei dan didapati 1.812 orang reaktif.
Selanjutnya dari sejumlah orang reaktif tersebut diajukan melaksanakan tes swab. Sampai periode tersebut, tes swab telah dilakukan 1.155 kali. Hasil yang telah keluar 520 buah, dengan rincian 236 hasilnya positif dan 635 hasilnya menunggu.
"Dengan dilakukan tes masif secara berkala, penanganan terhadap Covid-19 bisa segera dilakukan," tulis Twitter Humas Pemkot Surabaya.
Baca Juga
Contohnya, ketika jika diketahui dalam keluarga terdapat satu pasien terkonfirmasi, Pemkot Surabaya bisa melakukan intervensi. Salah satunya, memisahkan antara keluarga berstatus positif dan negatif. Dengan begitu, penyebaran Covid-19 bisa dicegah.
Kumulatif pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Surabaya 2.095 orang, terdiri dari 2.000 orang kumulatif asal Surabaya, 95 orang luar Surabaya, 171 orang meninggal di Surabaya dan 6 meninggal luar Surabaya. Terkonfirmasi positif dalam perawatan 1.730 orang, 172 orang sembuh Surabaya dan 16 luar Surabaya sembuh.
Kumulatif PDP 2.597 orang, 3 PDP meninggal. PDP dala pengawasan 1.617 orang dan 977 PDP sembuh. Kumulatif ODP 3.461 orang, ODP selesai dipantau 2.981 orang dan ODP dipantau 480 orang. Adapun penduduk Kota Surabaya saat ini lebih dari 3,15 juta jiwa.