Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akademisi: Telur Bisa Bantu Tingkatkan Imunitas

Pangan bersumber hewani seperti susu, telur, ikan, dan daging mengandung protein tinggi dan penghasil komponen bioaktif untuk meningkatkan imun tubuh.
Pedagang menata telur di Pasar Benhil, Jakarta, Senin (13/4/2020)./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Pedagang menata telur di Pasar Benhil, Jakarta, Senin (13/4/2020)./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, MALANG - Telur sebagai sumber protein hewani ternyata bisa berfungsi untuk meningkatkan imunitas tubuh, kondisi yang diperlukan ditengah pandemi Covid-19.

Dosen Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB), Manik Eirry Sawitri mengatakan bahan pangan bersumber hewani seperti susu, telur, ikan, dan daging mengandung protein tinggi dan penghasil komponen bioaktif untuk meningkatkan imun tubuh, yang dikenal dengan Conjugated Linoleic Acid (CLA).

“CLA merupakan asam lemak yang mengandung ikatan rangkap terkonjugasi. Ikatan rangkap pada atom C 9 berbentuk cis dan atom C 11 berbentuk trans, dengan kriteria pangan alami, sehingga dapat dikonsumsi sebagai pangan sehari-hari dan memberikan peran positif bagi kesehatan,” katanya di Malang, Rabu (15/4/2020).

Dalam keadaan perekonomian keluarga yang terbatas seperti sekarang, telur merupakan alternatif prioritas pilihan tepat karena harganya terjangkau dibandingkan dengan bahan pangan sumber protein hewani lainnya.

Telur mengandung air, karbohidrat, lemak, protein, bermacam vitamin dan mineral, serta trace element lainnya, yang berfungsi mensinergi tubuh sehingga telur disebut sebagai wonderful food.

"Si 'makanan ajaib' (telur) ini disamping padat gizi juga mengandung lemak pada bagian kuningnya (yolk) yang disebut High Density Lipoprotein (HDL), yang selama ini dikenal sebagai asam lemak baik. Serta OMEGA 3, OMEGA 6, bahkan OMEGA 9 yang terakumulasi pada bagian yolk-nya dan dapat memperbaiki respon imun," katanya.

Berbagai vitamin yang dikandung dalam telur mempunyai bermacam fungsi dalam mendukung peningkatan sistem imun tubuh, yakni vitamin A yang mampu menjaga kesehatan kulit dan sistem kekebalan tubuh.

Dengan mengkonsumsi 2 butir telur per hari dapat memenuhi kebutuhan 14 persen vitamin A harian. Vitamin D dalam telur terutama di bagian yolk-nya berperan dalam penyerapan kalsium dan fosfor, berkontribusi pada sistem imun dan fungsi otot yang sehat.
“Mengkonsumsi 2 butir telur perhari dapat memenuhi 82 persen asupan vitamin D yang direkomendasikan, Vitamin B5 (asam pantothenate), membantu memproduksi vitamin D,” ucapnya.

Vitamin B12 dalam telur diperlukan tubuh untuk membentuk sel-sel darah merah (Haemoglobin), menjaga sistem kekebalan tubuh dan syaraf dan harus pula diingat bahwa tubuh tidak dapat mensintesa vitamin B12 sendiri. Mengkonsumsi 2 butir telur sehari dapat memenuhi 15 persen kebutuhan vitamin B12 harian.

Sementara itu, zat besi dalam telur berfungsi untuk membawa Oksigen keseluruh jaringan tubuh dan konsumsi 1 butir telur identik dengan 0,9 mg zat besi.

Sedangkan kandungan vitamin E pada telur mempunyai sifat antioksidan yang dapat menahan serangan radikal bebas, pencegahan Ca tertentu, menjaga kesehatan jantung, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, pengurangan gangguan mata dan memperlambat penurunan kognitif akibat usia dan penuaan, konsumsi 2 butir telur diketahui dapat menghasilkan 20 persen kadar kebutuhan vitamin E harian.

Folat pada telur memproduksi sel-sel baru pembentukan sel darah merah yang sehat, menjaga kekebalan tubuh dan mengkonsumsi 2 butir telur harian dapat memenuhi 49 persen kebutuhan asam folat.

Selenium di telur mencegah kerusakan akibat radikal bebas atau bersifat sebagai antioksidan, meningkatkan kekebalan tubuh, terdapat dalam jumlah sedikit dalam telur. Konsumsi 2 butir telur dapat memenuhi 41 persen kebutuhan selenium.

Meski konsumsi telur dua butir sehari hal ini lebih sesuai bagi konsumen dengan usia produktif ataupun balita dan batita dalam masa pertumbuhan serta bagi ibu hamil dan ibu menyusui, kata Riri, namun bagi lansia mengkonsumsi tiga butir telur seminggu sudah cukup, karena dampak buruk akan kolesterol yang kurang bersahabat selalu menyertai. (K24)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper