Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RS UMM Desain APD Petugas Medis Corona, Produksi Libatkan UMKM

Rumah Sakit (RS) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mendisain alat pelindung diri (APD) bagi petugas medis untuk menangani Covid-19 yang dinilai lebih murah biaya produksinya, namun tetap memenuhi syarat untuk digunakan.
Contoh APD disain dari RS UMM.Foto: Istimewa
Contoh APD disain dari RS UMM.Foto: Istimewa

Bisnis.com, MALANG - Rumah Sakit (RS) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mendisain alat pelindung diri (APD) bagi petugas medis untuk menangani Covid-19 yang dinilai lebih murah biaya produksinya, namun tetap memenuhi syarat untuk digunakan.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 RS UMM dr. Thontowi Djauhari mengatakan Bakorwil Malang telah mengambil blue print disain APD cover all. Dia optimistis pemerintah Provinsi Jatim bisa menggerakkan UMKM untuk memproduksinya lebih banyak untuk mencukupi kebutuhan tenaga medis.

“Saya percaya Tim Pemprov bisa menggerakkan UMKM untuk memproduksi,” katanya dalam keterangan resminya, Selasa (31/3/2020).

Menurut dia, kebutuhan APD di RS UMM sudah mencukupi. Sementara sekarang tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi apabila ada lonjakan pasien Covid-19 sebulan ke depan.

Kebutuhan APD untuk menangani Covid-19 paling tidak sekali menangani pasien ditaksir membutuhkan 18 coverall. Hal itu sesuai perhitungan mulai dari UGD, Poli, ruangan dikali tiga sift.

“Maka dari itu, minimal Rumah Sakit itu sedia 1.000 cover all karena perang kita dua bulan lagi. Untuk APD biasa minimal punya 4.000. Kalau pakai yang mahal semua bisa kolaps Rumah Sakit,” katanya.

Menurut Thontowi, pakaian cover all yang diproduksi RS UMM di kisaran harga Rp 200.000/potong. Hal itu sudah sesuai standar keamanan medis.
“Kalau tidak menangani pasien Covid-19 bisa pakai APD yang biasa Rp50 ribuan,” katanya.

Pemprov Jatim telah mengkoordinasikan upaya pembuatan Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas medis yang menangani Covid-19 dengan mempertemukan pemasok bahan baku dengan RS UMM yang memproduksi baju APD.

Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak dalam sebuah kesempatan mengatakan, Pemprov Jatim sangat hati-hati dalam upaya pengadaan APD untuk petugas medis ini karena harus sesuai standar keamanan bagi pemakainya.

“Kami juga secara sangat hati-hati, karena ini keperluan medis maka tidak bisa asal ada,” ujarnya.

Pemprov Jatim, kata Emil juga telah meminta blue print baju pelindung diri cover all dari RS UMM untuk diproduksi lebih banyak karena sudah memenuhi syarat.
“Kami sudah kontak dengan RS UMM di sana sudah membuat APD menggunakan dua bahan Parasut Ripstop T190 atau Poly Propylene Spun Bonded. Pakaian ini sudah bisa memberikan pakaian kedap dari cairan,” kata Emil.

Bakorwil Malang juga tengah berkoordinasi dengan UMM untuk memproduksi sesuai standar, karena setelah dijahit harus disemprot disinfektan.

Menurut Thontowi, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga tengah menjajagi memproduksi APBD. Contoh dan blueprint desain APD RS UMM sudah diterima pihak Pemprov Jawa Tengah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper