Bisnis.com, MALANG — Auto2000 Malang Sutoyo, Auto2000 Malang Sukun, Auto200 Malang Singosari, dan PT Kartika Sari Mulia Malang, mengejar penjualan Toyota sebanyak 425 unit pada April yang notabene momen menjelang Lebaran 2020.
Kepala Cabang Auto2000 Malang Sukun Luqman Hakim mengatakan secara tahunan biasanya penjualan mobil meningkat pada momen menjelang Tahun Baru, Desember, dan satu bulan menjelang Lebaran.
“Karena itulah, kami terus menggenjot penjualan mobil Toyota menjelang Lebaran,” katanya di sela-sela Funfest 2020 di Malang, Selasa (10/3/2020).
Khusus momen Funfest yang berlangsung 10-15 Maret 2020, kata dia, diharapkan dapat terjual 260 unit mobil. Target penjualan sebanyak itu, lebih besar bila dibandingkan realisasi kegiatan serupa yang digelar di 2019 yang terjual sebanyak 251 unit.
Sedangkan sepanjang 2020, kata dia, diharapkan dapat terjual 360 unit/bulan, sedangkan realisasi pada Januari-Februari, memang lebih kecil dari pada angka target bulanan.
“Tren tahunannya seperti itu. Pada Januari-Februari memang agak kecil," jelasnya.
Dia menuturkan penjualan mobil Toyota di Kota Malang dan Kab. Malang di Januari 2020 sebanyak 250 unit, sedangkan pada Februari mencapai 325 unit. Rerata angka penjualan mobil di Malang pada Januari mencapai sekitar 700 unit, sedangkan Februari mencapai 900 unit.
Area Head Toyota Jawa Timur, Adrian Permana, mengatakan penyumbang penjualan mobil terbanyak tetap pada Avanza, Calya, dan Agya serta disusul Innova.
Adapun gelaran Funfest2020 bertujuan mendekatkan diri dengan konsumen. Lewat pameran, kebutuhan konsumen terhadap mobil Toyota bisa terjawab setelah melihat langsung dan mendapatkan penjelasan dari petugas.
Kepala Cabang Auto2000 Malang Sutoyo, Gde Arimbawa menuturkan ada kendala untuk dapat memacu karena kenaikan bea balik nama (BBN) dari 10 persen menjadi 12,5 persen oleh Pemprov Jatim. Kenaikan itu sangat berpengaruh pada konsumen mobil Avanza dan Low Cost Green Car (LCGC) yang sensitif pada penaikan tarif pajak.
“Yang dikhawatirkan juga merebaknya virus corona, namun diharapkan, segera dapat teratasi dengan baik dan tidak berdampak pada pertumbuhan ekonomi, terutama pada penjualan mobil,” katanya.(K24)