Bisnis.com, PASURUAN - Pemerintah Kabupaten Pasuruan meminta sejumlah kompensasi atas molornya penyelesaian proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan di Winongan Pasuruan.
Bupati Pasuruan M. Irsyad Yusuf mengatakan jika penyelesaian sebuah proyek tidak seusai dengan jadwal maka perlu perencanaan ulang. Namun secara umum, Pemkab Pasuruan berharap mendapatkan beberapa kompensasi yang harus dipenuhi oleh pemerintah pusat dan Pemprov Jatim.
“Kompensasinya ya banyak, ada resorvoir untuk penampungan air sementara, dan juga normalisasi Sungai Rejoso yang kini sudah mulai dangkal agar ekosistemnya tetap berjalan,” katanya seusai melakukan MoU dengan Nestle untuk pembangunan TPST3R, Kamis (20/2/2020).
Dia mengatakan pemerintah provinsi perlu mengambil langkah percepatan terhadap Sungai Rejoso yang dangkal dengan melakukan pengerukan agar tidak menimbulkan banjir. Selain itu, lanjutnya, sambungan pipa air untuk rumah tangga juga perlu segera dilakukan agar masyarakat dapat menikmati air bersih.
Diketahui proyek SPAM Umbulan ini molor hingga Maret 2020. Sisa pekerjaan konstruksi menghadapi isu perizinan pemasangan pipa di beberapa lokasi di sekitar Kandangan Surabaya. Progres konstruksi SPAM
Umbulan yang menjadi porsi badan usaha pelaksana PT Meta Adhya Tirta Umbulan telah mencapai 95 persen.
Proyek SPAM Umbulan merupakan proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang menelan investasi Rp2,05 triliun. Proyek SPAM Umbulan merupakan proyek air minum dengan kapasitas terbesar, yakni 4.000 liter per detik. Kapasitas sebesar itu cukup untuk melayani 310.000 sambungan pelanggan atau setara 1,30 juta jiwa.