Bisnis.com, SURABAYA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur awal tahun ini tengah menginventarisasi komoditas potensial yang bisa masuk ke pasar Amerika Serikat dan China pada saat terjadi perang dagang antar kedua negara itu.
Ketua Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto mengatakan adanya dagang antara AS dan China ini, sebenarnya Jatim memiliki kesempatan untuk mengambil pasar di kedua negara tersebut.
Dengan begitu, pengusaha perlu mencari celah dan cara agar produk atau komiditas Jatim bisa diterima oleh negara tersebut.
“Jadi yang awalnya China mengimpor barang dari Amerika, dan Amerika impor dari China, maka sekarang itu bisa diambil oleh Indonesia,” katanya, Rabu (8/1/2020).
Dia mengatakan sejumlah komoditas potensial yang bisa ditingkatkan ekspornya ke AS misalnya seperti pakaian jadi atau garmen, mebel, karet, elektronik, perhiasan, kayu, tas, kertas dan mainan anak.
“Sedangkan komoditas dari Jatim yang potensi untuk ditingkatkan ekspornya ke China itu seperti ikan, produk kimia, besi baja, tembaga, batubara, bubur kayu dan plastik,” imbuhnya.
Selain berupaya meningkatkan kinerja perdagangan luar negeri, Kadin Jatim juga akan menggencarkan kembali program business to business (B2B) dengan pengusaha luar daerah atau luar pulau guna menggenjot sektor perdagangan dalam negeri.
Adik mengatakan, selama ini Jatim telah menyuplai bahan kebutuhan untuk wilayah Indonesia Timur. Dia meyakini, dengan meningkatnya perekonomian dan daya beli masyarakat di luar pulau Jawa, khususnya wilayah timur, dapat dipastikan kondisi itu bisa mengerek kinerja perdagangan Jatim.
“Kami optimistis tahun ini pertumbuhan ekonomi kita bisa lebih baik dari sebelumnya, sehingga berdampak pada tingkat daya beli masyarakat, dan pada sektor perdagangan kita,” katanya.
Untuk itu, lanjutnya, diperlukan kerja sama yang kuat antar pengusaha Jatim dengan pengusaha di wilayah Timur supaya terjadi transaksi jual beli barang kebutuhan sesuai dengan komoditas unggulan di setiap daerah.
“Jadi tahun ini kami akan aktif bikin B2B dengan pengusaha luar daerah dan luar pulau yang dulu pernah sangat aktif,” imbuhnya.
Di samping itu, lanjut Adik, Kadin juga akan mengupayakan sinergi dengan Pemerintah Provinsi Jatim, maupun pemerintan pusat untuk menumbuhkan perekonomian bersama-sama.
"Kadin sendiri juga siap menjadi wadah bagi pengusaha untuk mendapatkan solusi terbaik ketika menghadapi masalah bisnis dan investasi ke depan,” imbuhnya.