Bisnis.com, SURABAYA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur berkolaborasi dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Region VIII Jawa 3 untuk mendorong pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui pendampingan, pembinaan dan pembiayaan/permodalan.
Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengatakan melalui kolaborasi tersebut Kadin ingin mendorong sektor UMKM untuk bangkit dari keterpurukan pandemi Covid-19, mengingat UMKM merupakan salah satu sektor yang menjadi penyumbang terbesar ekonomi Jatim sebesar 57,25 persen.
“UMKM perlu mendapat perhatian yang cukup besar agar pemulihan ekonomi Nasional pasca pandemi bisa tercapai. Untuk itulah diperlukan sinergi bersama dalam mendorong sektor potensial ini,” ujarnya, Jumat (27/8/2021).
Dia menjelaskan dalam kolaborasi ini Bank Mandiri nantinya tidak hanya memberikan akses permodalan usaha, tetapi juga memberikan pendampingan melalui program peningkatan SDM UMKM melalui Rumah BUMN yang dimiliki.
“Sementara Kadin sendiri memiliki Kadin Institute yang bertugas memberikan pelatihan instruktur dan pendamping UMKM serta pelatihan kurator bersertifikat BNSP, termasuk pelatihan untuk ekspor dan impor, kewirausahaan serta akutansi, semuanya bersertifikat,” ujarnya.
Adik menambahkan dalam kolaborasi tersebut Kadin Jatim juga menargetkan sekitar 50 persen dari jumlah UMKM di Jatim yang mencapai 2 juta UMKM. Menurutnya, setiap UMKM bisa dikatakan sukses dari pendampingan tersebut ketika mampu mencapai penambahan omzet dan tenaga kerja.
Regional CEO Senior Vice President Bank Mandiri Region VIII Jawa 3 I Gede Raka Arimbawa menambahkan Bank Mandiri nantinya tidak hanya memberikan pelatihan, pendampingan dan pembiayaan tetapi bahkan mendorong pencipataan pasar dan go digital.
“Pelatihan yang akan dilakukan bisa saja tertahan karena kondisi UMKM tidak semua sama, ada yang sudah bankable dan ada juga yang belum. Untuk UMKM yang sudah bankable, mereka bisa langsung mendapatkan program pendanaan dari Bank Mandiri sementara yang belum akan mendapatkan pendampingan lebih dulu,” ujarnya.
Gede menyebutkan bahwa terdapat sekitar 3.800 UMKM yang sudah efektif di Rumah BUMN dan tahun ini ditargetkan akan ada penambahan 1.500 UMKM di seluruh Jatim, termasuk dari hasil kerja sama dengan Kadin Jatim.