Bisnis.com, MADIUN — PT Industri Kereta Api (Inka) pada 2020 masih mengerjakan tiga proyek besar dari PT Kereta Api Indonesia (KAI), Filipina, dan Bangladesh.
Perseroan menargetkan akhir semester pertama 2020, seluruh pesanan kereta api tersebut bisa selesai.
Senior Manager Humas, Sekretariat, dan Protokoler PT Inka, Inggit Dwi Prasetio, mengatakan PT Inka mendapatkan tiga proyek besar pada 2019. Proyek pembuatan kereta api tersebut akan berlanjut pada pengerjaan 2020.
"Ada tiga proyek yang dikerjakan Inka selama 2019. Pertama dari PT KAI, Filipina, dan Bangladesh," kata dia, Minggu (5/1/2020).
Inggit menyampaikan pesanan dari Bangladesh sebanyak 200 kereta penumpang. Sampai akhir 2019, Inka telah menyelesaikan dan mengirim 114 kereta ke Bangladesh. Untuk pesanan dari Filipina yaitu ada enam trainset Diesel Multi Unit (DMU), tiga lokomotif, dan 15 kereta penumpang.
"Untuk pesanan dari Filipina. Dua kereta DMU sudah dikirimkan pada bulan lalu," jelas dia.
Baca Juga
Sedangkan untuk pesanan dari PT KAI, yaitu LRT Jabodebek dengan 31 trainset atau 186 kereta. Inka juga telah menyelesaikan dua trainset LRT dan telah dikirim ke Stasiun Cibubur.
Inggit menuturkan untuk dua trainset LRT yang telah dikirim juga difungsikan untik melakukan proses pengujian. Dua trainset tersebut akan melakukan pengujian untuk mendapatkan parameter-parameter yang dubutuhkan. Setelah itu, data hasil pengujian itu akan diterapkan ke 29 trainset yang masih proses pengerjaan di Inka.
Selain itu, dua trainset LRT juga akan melakukan uji signaling di lintasan. "Kemarin saat pengujian tidak ada halangan. Kecepatan keretanya juga sudah 80 km per jam. Selain kita menguji sarananya, juga menguji prasarananya," terang dia.
Proyek dari PT KAI berupa 31 trainset LRT itu sesuai target akan rampung pada pertengahan 2020. Begitu juga untuk pemesanan dari Bangladesh dan Filipina sesuai kontrak rampung pada pertengahan semester pertama 2020.
"Untuk Bangladesh sudah lebih dari 50% selesai dan telah dikirim. Pesanan dari Filipina juga tinggal 4 trainset kereta DMU, tiga lokomotif, dan 15 kereta penumpang," ujarnya.