Bisnis.com, SURABAYA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur mengajak pemerintah kota/kabupaten untuk belajar mengaplikasikan sistem perizinan Online Single Submission (OSS) karena dinilai sangat bermanfaat untuk meningkatkan investasi di daerahnya.
Direktur Kadin Institute Jatim, Jamhadi mengatakan hingga saat ini ada beberapa kota di Jatim yang sudah merealisasikan penerapan OSS dengan baik, bahkan diakui telah mampu mempercepat proses investasi di kota tersebut.
“Kami sebagai pelaku industri di beberapa provinsi mengakui kalau di Jatim tampaknya izin investasi sudah paling mudah di bandingkan daerah lain. Misalnya saya ada proyek di Sidorajo dengan investasi Rp500 miliar, sudah bisa cepat dapat izin, 3 minggu kita sudah bisa konstruksi,” ungkapnya, Kamis (19/9/2019).
Dia mengatakan sejauh ini Kadin Jatim berupaya memberikan motivasi kepada pemerintah kota/kabupaten untuk merasakan langsung tantangan OSS sekaligus melihat peluang besar yang ada dalam sistem tersebut.
“Kebetulan kami door to door memberikan motivasi kepada kabupaten/kota agar aktif bejalar menerapkan OSS. Jadi kami imbau daerah yang belum merasakan nikmatnya OSS bisa belajar datang ke Kadin Jatim, nanti kita ajari kepada investor juga,” ujarnya.
Jamhadi berharap, dengan kemudahan usaha melalui sistem tersebut, Jatim bisa menjadi role model kemudahan berinvestasi bagi daerah-daerah lain.
Baca Juga
Diketahui, berdasarkan hasil penelitian Lee Kuan Yew Institute Singapura pada tahun lalu, Jatim pun menduduki peringkat pertama untuk easy of doing business atau kemudahan berbisnis di Indonesia.
Selain itu, lanjut Jamhadi, untuk menarik investasi ke Jatim bukan hanya dari sisi perizinan, melainkan juga potensi lokasi beserta infrastrukturnya. Jamhadi pun mengusulkan agar sepanjang jalan tol yang giat dibangun itu bisa terintegrasi langsung dengan pusat-pusat industri.
“Saya yakin kalau semua ruas tol diintegrasikan dengan pusat industri maka akan mampu menarik investasi sektor industri sekaligus terjadi efisiensi logistik,” imbuhnya.
Di sektor pariwisata dan perhotelan, Kadin mengusulkan agar ada integrasi antara Jatim dengan Bali untuk menarik wisatawan mancanegara. Salah satu yang menjadi potensi, katanya, Jatim harus bisa memanfaatkan penerbangan langsung dari Istanbul Tukei – Bali, lalu ditarik ke Jatim melalui berbagai program promosi.
“Saya rasa kita masih punya peluang yang besar di bidang jasa hotel yang saat ini jumlahnya sangat banyak tetapi okupansinya rendah di bawah 50%. Nah ini bisa jadi upaya untuk meningkatkan okupansi hotel di Jatim,” imbuhnya.