Bisnis.com, MALANG—Kampung Heritage Kayutangan yang berada di Kota Malang diharapkan dapat menjadi magnet pemikat wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara yang ingin menikmati suasana kampung tempoe doelo warisan arsitektur kolonial Belanda.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan pemilihan kampung Kayutangan, kini Jl Basuki Rakhmat, sebagai kampung heritage karena di kawasan ini masih terdapat bangunan kuno peninggalan masa lalu, era kolonial Belanda.
“Hal ini menjadi daya tarik dalam memperkuat sektor ekonomi kreatif yang sedang digenjot oleh Pemkot Malang,” katanya saat meresmikan Kampung Heritage Kayutangan di Malang, Jumat (30/8/2019).
Posisi Kampung Heritage Kayutangan penting bagi Malang dan sekitarnya karena di masa Kolonial Belanda menjadi pusat pemerintahan. Dengan begitu, kawasan ini layak pula disebut ibu kota Heritage karena posisinya.
Selain sektor ekonomi kreatif seperti kuliner tempoe doeloe dan hasil kerajinan, lanjut Sutiaji, peresmian Kampung Heritage juga meningkatkan sektor pariwisata dan diharapkan mampu menarik wisatawan baik dari mancanegara maupun sektor domestik.
Momentum revitalisasi kampung tersebut menjadi Kampung Heritage Kayutangan penting karena ke depan Bandara Abdurahaman Saleh akan ditingkatkan menjadi bandara internasional, sehingga kawasan tersebut berpotensi menjadi tujuan wisata internasional.
Tahun depan kawasan Jalan Kayutangan akan dibuat satu arah untuk memudahkan dan membuat wisatawan nyaman menikmati lokasi tersebut.
“Mediannya kami geser dan kami lebarkan trotoar untuk space pejalan kaki,” ungkap Sutiaji.
Peresmian kawasan ini juga dihadiri oleh Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko. Beberapa tamu undangan mengenakan pakaian khas Malang tempoe doloe. Hal ini makin menguatkan kesan heritage yang ingin ditampilkan dalam kawasan tersebut.
Sebelum sampai di kawasan Kayutangan, Wali Kota Malang beserta rombongan berkumpul di Balai Kota Malang dan berjalan menuju lokasi dengan menggunakan mobil jeep Willys kuno.